"Udah sampe, yuk." Zael melepas helm dan turun dari motor, dia melangkah menuju rumah pohon itu duluan.
Sedangkan Iqbal masih melepas helm dan akhirnya dia turun dari motor, menatap rumah pohon yang sudah bertahun-tahun tetapi masih tetap kokoh.
Di tempat ini Zael dan Iqbal selalu menghabiskan waktu bersama saat masih kecil, hingga malam tiba. Karena tempat ini tidak terlalu jauh dari rumah Iqbal, dan El yang dulu.
Ia kira tempat ini sudah tidak ada, sudah lama Iqbal ingin ke tempat ini kembali tapi tidak ada waktu.
Zael udah naik keatas melihat Iqbal di bawah masih bengong,"malah bengong."
Dia kembali berjalan turun dan mendekati Iqbal yang masih bengong,"masih bengong aja dari tadi mikirin apa sih? Hm?"
El mengangkat kedua kaki Iqbal sampai tubuhnya terangkat, membuat lelaki manis terkejut.
A/N: hanya sebagai gambaran 🙏
"Ap— Zael! Turunin gak!"
"El! Gue bisa jalan sendiri!" Iqbal terus memukuli punggung Zael.
Sedangkan El tidak berniat untuk menurunkan Iqbal, dia terus melangkahkan kakinya sampai sudah naik keatas rumah pohon.
Dan Iqbal baru di turunkan, Iqbal langsung saja mencubit pinggang Zael.
"Gak usah kayak gitu!'
"Kenapa emangnya?"
"Gue gak mau!"
"Lagian dari tadi bengong terus." El berjalan ke pinggir, berpegangan pada kayu sambil melihat ke hamparan rerumputan didepan sana.
Iqbal menggembungkan pipinya, dia berdiri di sebelah El,"gue cuman gak nyangka aja, bisa kembali lagi kesini. Gue kira ini tempat udah gak ada."
"Mana mungkin, gua gak akan biarin bokap gua ngehancurin tempat favorit kita."
"A-apa? Bokap?"
El mengangguk,"ini tanahnya punya bokap gua.'
VOUS LISEZ
[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]
Nouvelles[SEQUEL MY SOULMATE] "Maksudnya apa coba main cium, emang ada temen tapi ciumannya di bibir?" "Yaudah kita pacaran! Mulai detik ini juga." Hidup seorang Iqbal mahasiswa kelas memasak yang monoton, berubah drastis karena kedatangan tetangga baru mene...