TUJUH BELAS

2K 227 112
                                    

"Gimana El? Seneng gak lu di batalin?"

"Seneng banget! Gila lo udah ngarang apa aja sama nyokap lo?"

"Biasa aja sih, gue bilang aja dulu waktu SMA lu playboy kelas kakap, pacarnya banyak, ada dimana-mana. Padahal mah kenyataannya lo jones."

"Anjing juga, tapi gak papa. Bagus-bagus!"

"Gue seneng bukan main, lo mau apa dari gua?"

"Gak, gue gak butuh apa-apa. Udah deh, gue lagi mau bucin dulu sama my bebeb Mora, bye jones~"

Pip*

"Sialan." Umpat Zael, dia senang tapi juga kesal karena di panggil jones.

"Liat aja, gak lama lagi gua juga bakal nyusul." Gumamnya penuh keyakinan.

Dia keluar dari kamar, melihat ada Iqbal dan mamahnya sedang mencuci piring bersama-sama.

Dengan jahil Zael mendekati dua orang itu dan,

"Dor!"

"Astaga!" Tiara mengumpat.

"Anj—" Iqbal hampir keceplosan.

Zael tertawa terbahak-bahak melihat wajah kaget mama dan sahabatnya,"hahahaha... Muka mamah sama muka Iqbal lucu! Kalo lagi kag—"

"Jahilin mamah kamu ha? Berani? Hm?" Tiara langsung menjewer telinga anaknya.

Iqbal tersenyum lebar melihat Zael meringis,"iya mah! Jewer aja yang kenceng! Dia emang orangnya jahil! Mana nyebelin! Makanya dia sering buat Iqbal kesel."

Tiara mendengus dan melepaskannya melihat anaknya yang kesakitan,"lanjutin nih cuci piringnya, bantuin Iqbal."

"Loh mah? Kok jadi El? Kan—"

"Mama mau istirahat." Tiara pergi meninggalkan dua sejoli itu.

Zael menatap kepergian mamanya dengan wajah yang di tekuk.

Sedangkan Iqbal masih menertawakan Zael sambil menyuci piring.

Mendengar Iqbal masih ketawa membuat Zael kesal juga, dia menyiram Iqbal menggunakan air keran.

"El! Basah!" Iqbal menatap marah ke cowok itu.

Zael mengangkat bahu acuh, Iqbal gak diem, dia membalasnya. Menyiram air dari keran menggunakan tangannya ke arah baju Zael secara berulangkali.

"Nih! Lo yang mulai!"

"Bal! Kenapa bales?!"

"Lo yang mulai duluan! Gue aduin lagi ke mama! Tau rasa lo di jewer lagi!'

Zael berdecak, kaos hitam nya sudah basah kuyup di bagian depan, sampai airnya saja membasahi lantai dapur, sedangkan sang pelaku merasa puas.

"Ngaduan ha? Gua aduin juga lo ke ibu!"

"Apaan si! Ibu gak bakal mau dengerin omongan lo!"

Seketika ide jahil langsung terlintas di pikirannya, dia melihat kaos yang Iqbal kenakan belum terlalu basah, dengan sekali tarikan dia memeluk Iqbal dengan erat, agar kaosnya yang basah kuyup bisa membuat kaos yang Iqbal kenakan ikutan basah.

Benar saja baju Iqbal langsung ikutan basah dan Iqbal berontak agar terlepas, dia merasa sesak karena di peluk dengan erat oleh El.

"Harus impas! Gua basah lo juga harus basah!"

"El lepasin! Sesek! Anjing El!"

"Gak mau."

"El bangsat! Lepasin basah kan baju gue?!"

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now