DUA PULUH SEMBILAN

1.8K 213 131
                                    

"Iqbal."

Suara laki-laki yang datang menghampiri, mengalihkan atensi mereka.

Ada Zaki dan dua sekawanan nya datang dan duduk di sofa yang masih satu meja dengan El dan Iqbal.

Iqbal mendatar 'kan wajahnya, melihat senyuman Zaki yang sok kenal sok deket. Pasti ada niat terselubung mereka datang mendekatinya.

"Ada perlu apa lo? Masih banyak meja yang lain. Sorry gua gak undang lu sama temen-temen lu." Ucap Zael dengan nada tak suka.

Zaki berdehem,"gua liat yang lain lagi pada seneng-seneng, kok lu berdua gak ikut?"

"Lah, lu gak liat ini? Lu udah ganggu kesenangan gua sama Iqbal."

"Oh... Sorry, udah jadian ya? Selamat ya." Dengan nada remeh Zaki mengulurkan tangan.

El menaikkan sebelah alisnya,"gua tau, lu kesini pasti ada niat terselubung kan? Mau apa?"

"Loh kalo gua kasih tau... Gak seru dong." Zaki melirik Iqbal yang sedari tadi diam dan mengedipkan mata.

Iqbal membuang nafas jengah,"udah El, kita cari tempat lain aj—"

"Lu gak mau minum Bal?" Zaki menuangkan wine kedalam gelas beling yang berukuran kecil.

Zaki memberikannya ke lelaki mungil, dengan senyuman,"nih, ayok lah kita bersulang. Atas hari jadian kalian berdua."

Zael udah naik pitam, di rebut nya gelas yang di berikan ke Iqbal dan di minumnya sampai habis.

"Eh El, itu kan buat Iqbal." Celetuk temen Zaki.

Iqbal menatap pacarnya, dia bingung karena baru segelas kecil aja El udah keliatan sempoyongan, padahal itu gelas pertama yang El minum di malam ini.

"El?" Iqbal memegang pundak Zael.

Deru nafas El semakin berat dan hangat, yang El rasakan tiba-tiba matanya terasa berat dan rasa kantuk mulai mendominasi, sedetik itu juga El memejamkan mata dan kepalanya terjatuh di pundak Iqbal.

Iqbal langsung menatap tajam Zaki dkk,"minuman apa yang lo kasih hah?!"

"Ha? Itu cuman anggur merah, masa udah tepar si El." Gurau teman Zaki.

Saat Zaki mengajak El dan Iqbal berbicara, dua teman Zaki bekerja, menaruh serbuk halus di gelas beling sebelum Zaki tuangkan anggur merah. Karena Zaki tahu El tidak akan membiarkan Iqbal meminum minuman yang ia berikan, maka dari itu ia menaruh serbuk yang bisa membuat seseorang merasa mengantuk dalam sekejap akan terlelap.

Dan Zaki, akan dengan mudah meluncurkan aksinya tanpa ada Zael yang selalu berada di dekat Iqbal. Karena keempat teman sampah mereka tidak mengetahui keberadaannya.

Iqbal menangkup wajah Zael, menepuk-nepuk pipi lelaki itu,"El! El bangun!"

"Ah paling itu si El ngantuk doang Bal, udah gak papa. Kan ada kita yang nemenin." Ucap Zaki.

Iqbal mendelik, dia menaruh tangan El di lehernya berusaha memapah pacarnya tapi,

"Bal, mau kemana?" Zaki memegang tangannya.

"Apaan sih! Lepas!" Iqbal mulai risih, dia bangun dan membopong tubuh bongsor El.

Zaki tersenyum licik, menginterupsi kedua temannya agar menjauhkan El dari Iqbal.

"Siap."

"Iqbal~ gak boleh kemana-mana." Dua teman Zaki berdiri di hadapan Iqbal, menghalangi jalannya.

"Apa-apaan sih lu berdua, dasar orang gila."

"Aduh mulutnya tajem banget." Dua orang itu mendekat dan,

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now