DELAPAN BELAS

1.9K 197 121
                                    

"Mamah Dy hamil! Mamah bakal punya cucu!"

Dylan berlari kecil memasuki rumahnya sambil membawa satu amplop dari dokter, di berikan nya ke Widya agar mamahnya bisa membacanya.

Januar menggelengkan kepalanya,"pelan-pelan sayang, jangan lari-larian."

Dylan hanya nyengir lucu, dia duduk di sebelah Widya yang sedang membaca surat itu.

Wajah cantik mamahnya itupun langsung berseri-seri, dan berteriak,"sayang?! seriously?!"

"Yes mom!" Dylan membuka bajunya hingga menampakkan perutnya yang sedikit buncit.

"Gak nyangka mama! Mama mimpi apa semalem?! Mama seneng banget sayang!!" Widya memeluk erat Dylan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gak nyangka mama! Mama mimpi apa semalem?! Mama seneng banget sayang!!" Widya memeluk erat Dylan.

Lelaki manis ikut senang mendengar ucapan antusias dari sang mama.

"Mama bakal jadi omah dong?"

Dylan mengangguk cepat,"heum! Dan papih jadi opah!"

Cklek

"Eh ada apa nih, seru banget keliatannya." Papih Andreas baru pulang kerja.

"Pih! Kamu bakal jadi opah!" Ucap Widya.

"Opah? Opah Korea?"

"Bukan papih!" Dylan merengek kesal.

Andreas tertawa, menaruh tasnya di sofa dan mengambil surat yang ada di atas meja, matanya menatap Janu.

"Apa ni? Surat cerai?"

"Astaga papih! Kok gitu sih ngomongnya?!" Kesal Dylan.

"Bercanda, hah?! Kamu hamil?! Kok bis—"

Andreas langsung mendapatkan tatapan kematian dari istrinya, melihat Dylan yang tiba-tiba diam dengan wajah murung.

Andreas menggaruk kepalanya, dia duduk di sebelah Dylan dan memeluk sang anak laki-lakinya itu.

"Seneng papih dapet kabar bahagia kayak gini."

"Makasih ya, udah bikin papih bahagia."

Dylan memeluk tubuh papihnya dengan erat dan mengangguk pelan.

Widya mengelus surai Dylan,"di jaga ya bayinya, mama udah gak sabar mau gendong dia."

"Janu, di perhatiin ya Dy nya." Pesan Andreas.

Januar mengangguk mantap,"pasti Pih."

"Kalo dia ngidam apa-apa turutin aja ya Janu." Ucap Widya.

Janu ngangguk lagi,"siap mah, mana mungkin Janu tolak kemauannya Dy."

Dylan melepaskan pelukannya dan kembali memeluk tubuh mamahnya.

Widya terkekeh kecil, mengusap-usap punggung lelaki manis,"udah makan belum? Yuk makan dulu."

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now