TIGA PULUH LIMA

1.6K 194 103
                                    

Shafira tidak bodoh seperti ibunya, Shafira tidak tutup telinga dan matanya. Dari dia kecil hingga sudah menikah Shafira merasakan apa itu perubahan dari semua anggota di rumahnya. Termasuk sang ayah.

Ia perempuan dan ia anak pertama, sangat peka ketika mengetahui gerak-gerik sang ayah yang mencurigakan.

Sudah lebih dari dua kali Shafira memergoki ayahnya berkencan dengan wanita, dan wanita nya selalu sama. Dan pernah juga Shafira memergokinya ketika sedang bersama Iqbal.

Dari sana adik kakak itu mulai tidak menyukai ayahnya, ayah bagi anak-anak di luar sana adalah tempat untuk mengadu kasih, tetapi bagi mereka ayah hanyalah mesin uang.

Sudah bertahun-tahun Shafira diam, tidak buka suara dan tidak menceritakan betapa bejat nya sang ayah di luar. Kepada ibu.

Tapi sekarang, Shafira sudah tidak tahan lagi, karena melihat Yudha bersama wanita yang sama yang pernah ia lihat beberapa hari yang lalu sedang berbelanja bersama soang anak perempuan.

Ini sudah diluar batasan, Shafira sudah tidak sanggup lagi menahan diri agar tidak melabrak langsung sang ayah dan selingkuhannya itu. Dan ia juga tidak ingin ibunya terlalu lama diinjak-injak oleh sang ayah.

"Sayang." Fandi menggoyangkan pundak istrinya.

Raffi menatap mamanya bingung,"mah! Ayok makan!"

Shafira tiba-tiba aja berdiri, Fandi dan Raffi tersentak.

"Mama kenapa?" Tanya Raffi.

Shafira mengalihkan pandangannya ke suami dan anaknya,"kalian tunggu sini, ada masalah yang harus mama urus."

Belum sempat di jawab Shafira udah keluar dari restoran, Fandi yang khawatir langsung menggandeng Raffi untuk keluar juga dari restoran, untung mereka belum pesan.

"Ayah!" Udah gak perduli 'kan rasa malu lagi, Shafira mendekati ayahnya dengan amarah tertahan.

Yudha menoleh bersama wanita di sebelahnya, matanya melebar mendapati ada anak perempuannya datang dan.

Plak!

Yudha mendapat tamparan keras dari anaknya sendiri, jelas wanita di sebelahnya gak terima.

"Apa-apaan sih?! Dia ini ayah kamu!" Kesal wanita itu.

Shafira mengalihkan tatapan mautnya ke wanita yang memakai gincu merah itu,"memangnya kenapa?! Karena saya anaknya makanya saya boleh lakuin apa aja ke ayah saya sendiri! Karena dia udah selingkuh dari ibu saya!"

"Dan selingkuhannya itu anda ya mbak!" Shafira menunjuk-nunjuk wajah wanita itu.

Fandi melepaskan gandengan tangan Raffi dan berusaha membawa istrinya menjauh.

"Sayang udah di liatin kita." Bisiknya.

"Lepas! Biarin aja! Biar semua orang tau kalo cewek ini perebut suami orang!" Ucapnya dengan lantang.

Anaknya Shafira a.k.a Raffi tidak tertarik dengan acara adu bacot mamanya itu, dia lebih tertarik dengan toko mainan. Jadilah anak SD itu masuk kedalam tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Yudha memegangi pipinya menatap nyalang anaknya, menarik kasar tangan Shafira menjauh dari kerumunan orang, karena mereka sudah menjadi bahan tontonan sekarang.

Di tarik-tarik begitu jelas suaminya Shafira gak terima,"yah! Jangan kasar dong sama istri Fandi! Dia anak ayah juga!"

Shafira berontak, berusaha keras melepaskan tangan kotor ayahnya,"lepasin! Dasar suami gak tau di untung lo! Jelas-jelas udah punya istri pengertian masih aja nyari yang lain!"

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang