Keep Your Mouth!!

62 8 0
                                    

Alfa terdiam setelah aku mengatakan keempat kata itu. Ada sedikit keterkejutan di wajahnya, aku tau. Cukup lama aku menunggu responnya. Sembari terus berharap agar apa yang aku ambil ini bukan keputusan yang salah. Jangan hanya karena masa laluku kembali, masa depanku bersamanya menjadi berantakan. Jangan sampai itu terjadi.

Terus?”

“Terus apa?”

Setelah kalian ketemu, terus kalian ngapain aja? Nggak mungkin Cuma ketemu selewat, kan? Pasti ada yang lainnya.”

Aku menghela napas sejenak sebelum akhirnya kembali bersuara.

“Awalnya aku ketemu sama dia setelah aku digangguin sama dua orang yang lagi ma-.”

Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, dia lebih dulu berteriak.

APA?!?!”

Refleks aku menutup kedua telingaku.

Kok bisa sih, Ya??? Terus gimana? Kamu gapapa tapi, kan?? Ya ampun..”

“Alfa, plis deh, gausah lebay. Sekarang aku di sini, lagi vc-an sama kamu, dan itu artinya aku baik-baik aja. Emangnya kamu pikir aku selemah apa, Cuma ngelawan dua orang yang lagi mabuk aja gabisa?? Jangan salah, Fa, gini-gini sabuk aku warna hitam semua ehehe.” Dia berdecak sebal.

Aku serius, Ya.

“Iya aku juga serius, Alfa. aku baik-baik aja. Titik.”

Aku diam, dia diam. Tidak ada yang berbicara, sampai akhirnya aku yang kembali membuka suara.

“Intinya kami ketemu, terus dia minta maaf.”

Terus kamu maafin?

Bagaimana ini? Haruskah aku jujur?

Akhirnya aku mengangguk. Lalu di detik selanjutnya aku melihatnya menghela napas.

Syukur deh kalau kamu udah maafin dia.” Katanya yang mampu membuatku menganga tak percaya. Ini serius? Alfa tidak marah karena aku sudah memaafkan Gama??

“Kamu nggak marah, Fa?”

Justru aku akan marah kalau kamu masih simpan kebencian buat dia.”

“Kenapa?”

Karena jika sampai sekarang kamu masih benci sama dia, itu artinya kamu masih tidak terima kalau dia pergi untuk memilih masa lalunya. Bukankah karena alasan itu kamu benci dia??” Aku mengangguk. Alfa benar.

Tapi lain halnya dengan kamu yang sudah bisa memaafkannya. Itu artinya kamu sudah ikhlas. Apapun yang terjadi di masa lalu, itu tidak akan mempengaruhi kamu lagi di masa sekarang. Dan itu artinya, aku jadi semakin yakin, kalau kamu, emang beneran cinta sama aku. Bukan hanya.. ya, you know lah.

“Fa, dengerin aku.. Dari dulu, aku emang udah beneran cinta sama kamu. Aku nggak pernah anggap kamu sebagai pelarian atau apapun itu. Jangan pernah punya pemikiran kaya gitu lagi, ya?” Alfa mengangguk.

Iya, aku percaya kok sama kamu.” Jeda sejenak.
Lebih baik sekarang kamu istirahat. Coba lihat mata kamu, astaga.. udah mirip mata panda beneran ahaha. Makin jelek aja, tau, nggak?” aku cemberut sebal. Kata jelek ternyata tidak pernah menghilang dari percakapan aku dengan Alfa.

“Nggak bisa, Fa. Dari tadi aku udah coba, tetep aja nggak bisa. Apalagi sekarang aku udah ngeliat muka kamu, jadi makin nggak mau tidur. Maunya liatin muka kamu aja.”

Ya udah, masih ada waktu sepuluh menit sebelum masuk mata kuliah kedua. Aku nyanyiin satu lagu deh supaya kamu bisa tidur, ya? Kamu maunya lagu apa?

SHATTERED Where stories live. Discover now