Dosen Tengil

41 7 1
                                    

Berita putusnya aku dengan Alfa rupanya sudah menyebar luas ke seluruh penjuru kampus. Sampai mbak Yun saja tahu. Heran. Mulut siapa yang kegatelan nyebarin berita ini?

"Neng Ziyyana yang sabar, ya." Katanya saat menaruh semangkuk mi ayam di hadapanku. Sedangkan aku hanya mengangguk. Karena faktanya, Aku sedang malas membahas apapun yang berhubungan dengan Alfa.

Sejak dua hari lalu, hari di mana aku dan Alfa mengakhiri hubungan kami, sampai detik ini aku belum melihatnya lagi. Bukan karena rindu, tapi.. ya karena aku rindu dia.

Selesai makan aku segera pulang. Beruntung hari ini pulang cepat, dosen yang bersangkutan tidak bisa hadir, sebagai gantinya mahasiswa diberi tugas untuk membuat makalah. Menyebalkan sih, tapi ya udah lah ya, selagi masih ada internet, semua tinggal di copy-paste ehehe.

"Ziyyana??"

Sumpah demi Cameron mau jadi calon suami gue!!

Aku menoleh dan mendapati si dosen tengil yang tiba-tiba sudah duduk di sampingku. Sejak kapan dia ada di sini? Kenapa sampai aku tidak menyadarinya??

"Bapak ngapain di sini?" Tanyaku.

"Menemani kamu."

Jawabannya sungguh membuat aku ingin memuntahkan mi ayam yang ada di mulutku. Beruntung mi ayam mbak Yun ini juara, jadinya tidak akan ku muntahkan.

Lagian dosen tengil ini maunya apa sih? Semenjak dia tahu kalau aku dan Alfa sudah putus, sepertinya dia malah semakin intens menjadi pengganggu dalam hidupku.

"Ngapain sih, pak? Lebih baik bapak pergi sana! Saya lagi gak mau diganggu!"

Bukannya pergi, dosen tengil itu malah meminum jus mangga milikku. Hey!!!

Tuhan.. tolong enyahkan orang ini dari muka bumi!!!

"Nanti kita pulang bareng, ya?"

Wait.. aku coba mengorek telingaku. Takut ada kotoran yang menyumbat sehingga aku salah mendengar. Tapi tidak ada. Jadi.. benar apa yang aku dengar tadi? Dosen tengil itu mengajakku pulang bersama? Gila aja!!

"Ya ka-"

Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba sudut mataku menangkap sosok seseorang yang saat ini sangat ku rindukan.

Alfa.

Dia berjalan dengan gagahnya, menjadi pusat perhatian para dede gemesh. Kesal rasanya! Dia itu Alfaku!!

Wait.. Alfaku? Sadar Ziyya!!

"Hallo Zi.."

Aku tidak percaya, ternyata Alfa menghampiriku dan menyapaku dengan senyum manisnya. Tuhan.. kenapa semuanya malah jadi begini?

"Hai.." kataku balik menyapanya.

"Boleh aku duduk di sini?"

Aku melihat sekeliling, di seberang sana masih banyak meja kosong, tapi kenapa Alfa malah ingin duduk di sampingku?

Meski begitu, aku tetap akan mempersilahkannya duduk. Bukan apa-apa, aku hanya tidak ingin semua orang mengira kalau setelah putus, aku dan Alfa musuhan. No!

Toh, putus hubungan percintaan bukan pula putus hubungan pertemanan, kan?

"Bo-"

"ALFA!!"

Kontan aku menoleh dan mendapati Kirei yang berlari menghampiri kami. Wajah cantiknya itu terlihat begitu ceria.

Menyadari bahwa ternyata Alfa tidak sendiri ke sini, tetapi berdua, bersama Kirei. Hatiku sakit. Sungguh. Secepat itu Alfa menggantikan posisiku dengan perempuan lain? Walau memang Kirei lebih cantik dariku (aku akui itu), tetapi aku sungguh tidak rela!!

SHATTERED Where stories live. Discover now