Hancur

49 14 7
                                    

.

"Ziyyana Winata!!!"

Aku berdecak sebal. Sudah kubilang kalau hari ini aku hanya ingin sendirian. Tapi Asa malah tetap datang dan mengganggu ketenteramanku!

"Lo budek apa tuli, sih, Sa?! Gue bilang pergi ya pergi!"

Bukannya pergi, Asa malah menarik tanganku dan membawaku ke kursi terdekat yang ada di taman. Mau apa sih dia sebenarnya?

"Kalau lo ajak gue ke sini cuma buat ngomongin Alfa, gue lebih baik pergi! Males gue!"

Aku bangkit, tapi lagi lagi Asa menarik tanganku. Sehingga mau gak mau aku duduk di sampingnya.

"Harus berapa kali lagi gue bilang? Kalau ada apa-apa tuh bicarain baik-baik dulu. Biarin Alfa jelasin dulu apa yang sebenar-"

"Apa lagi sih yang perlu dijelasin, Sa? Lo gak tau! Gue yang denger sendiri Kirei bilang apa sama Alfa! Gue lihat pakai mata kepala gue sendiri!" Potongku.

Lagian aku gak bodoh-bodoh banget kali! Mana ada teman biasa tapi peluk-pelukan? Pake bilang I love you segala lagi!

"Terus kalau lo udah denger sendiri, menurut lo itu kebenarannya?"

"Ah udah!! Gue males ngomongin soal ini! Gue mau ke kelas!"

Baru selangkah aku pergi, kakiku kembali berhenti setelah mendengar perkataan Asa.

"Lo tuh kayak bocah, Ya!"

Aku berbalik menatap Asa yang masih diam di tempat. Dan apa katanya tadi? Aku kayak bocah?

"Kalau iya emang kenapa?"

*

Kini aku berada di kelas, dan Aul yang baru aja datang. Wajahnya sumringah, membuat aku ikut tersenyum.

"Ciee yang abis honeymoon." Ledekku.

"Iya dong. Sirik, ya? Honeymoon sana sama Alfa."

Hari ini tuh aku mau bebas dari apapun yang berhubungan dengan nama Alfa. Tapi kenyataannya, orang-orang hobi banget sebut nama dia di depanku.

Aku kesal! Katanya Alfarizi Hadinata cuma milik aku seorang. Tapi apa kenyataannya? Dia malah mesra-mesraan sama cewek lain!

Emang dasar cowok! Gak bisa dipegang kata-katanya.

"Gak usah bawa-bawa nama dia deh!" Sebal jadinya.

"Kenapa lagi sih kalian tuh?"

"Bisa bahas yang lain, gak?"

Aul memasang tampang berpikir. Hal itu membuatnya semakin membuatku kesal.

"Kamu tuh, kenapa malah jadi ngeselin gini sih, Ul? Dikasih makan apa sih sama si Riyan?" Aul terkekeh. Dan bukannya menjawab pertanyaanku, Aul malah senyum-senyum gak jelas.

Astaga.. Begini ya kalau orang yang lagi dimabuk cinta?

:(

Pak Wil masuk dengan setumpuk kertas di tangannya. Jangan bilang bakal ada kuis dadakan?!

"Ya, silahkan simpan segala macam bentuk catatan termasuk hp kalian ke dalam tas kalian masing-masing. Hari ini kita akan ada kuis."

Shit!!!

*

"Kenapa itu muka ditekuk? Asem banget?" Kata Sam yang baru datang dan duduk di sampingku.

"Gimana gue gak pusing, Sam. Lele berkumis itu ngerjain gue abis-abisan! Gue pikir dia ngadain kuis itu soalnya dari bab yang udah dipelajari. Taunya dia ngasih soal dari bab selanjutnya yang baru akan dibahas minggu depan. Kan ngeselin!" Jelasku panjang lebar tapi Sam malah tertawa.

SHATTERED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang