5. 💔

431K 48.1K 16.2K
                                    

Kamu tidak hancur, tapi sedang dibentuk.

Gladys: Dibentuk lebih hancur lagi?

♡♡♡

Gladys berjalan gontai dengan perasaan senang memasuki rumah, ia sangat bahagia karena akhirnya ia memiliki teman.
Jam menunjukan pukul 9 malam, namun Gladys tak perduli jika ia harus mendapatkan tamparan lagi.

Gladys membuka pintu rumahnya namun ia sedikit heran mengapa rumahnya kosong.

"Pasti pergi tanpa ngajak aku." gumam Gladys sambil tersenyum pedih.

Kakinya melangkah ke kemar, esok ia akan menceritakan semuanya kepada Sagara. Menceritakan tentang kehidupannya, membagi rasa sakitnya kepada seorang teman.

Baru saja Gladys akan tidur di kasurnya, pintu kamar sudah si ketuk oleh seseorang.

Gladys berjalan membuka pintu, terseyum melihat seorang wanita yang perduli padanya.

"Kenapa bi?"

"Tadi nyonya dan tuan cari kamu, kayaknya mereka mau mengajak kamu untuk ikut ke sebuah pesta."

"Untung aku gak. ikut."

"Kenapa?"

"Bi, kalo aku ikut aku akan jadi nyamuk pengganggu di sana, aku akan berubah menjadi patung karena tak akan ada yang mengajakku ngobrol."

Bi Ayu mengangguk paham, ia mengusap rambut Gladys penuh sayang. Dirinya terkejut saat melihat kaki Gladys dibalut kasa.

"Kaki kamu?"

"Hehe, biasa lah Bi. Namanya juga pahlawan pasti banyak luka." ucap Gladys bergurau namun masih saja terlihat bahwa ia tak baik-baik saja.

"Kamu udah makan?" tanya Bi Ayu.

"Udah kok Bi. Gladys mengantuk, aku mau mandi terus tidur."

Setelah banyak mengobrol Gladys berjalan ke kamar mandi. Hidupnya merasa lebih baik, sepertinya kekosongan dalam hatinya sudah terisi.

Setelah mandi Gladys berjalan ke arah kasur, merebahkan diri di sana. Tangannya menggapai heandpone nya di nakas, ia akan menghubungi Sagara.

Gladys menggigit kukunya sambil menunggu Sagara mengangkat teleponnya.
"Halo.".

Gladys tersenyum mendengar suara disebrang sana.

"Hai Sagara."

Gladys kaget saat sebuah benda yang mungkin jatuh disana.

"Siapa Sagara! Dan lo siapa?!" bentak suara disana.

Tiba-tiba perkataan Sagara siang itu terlewat dipikirkannya.

'Dia Damian, bukan Sagara.' batin Gladys.

"Da... Dam... Ian?"

"Lo kenal gue? Tapi gue gak kenal lo bangsat!"

Gladys kaget mendengar bentakan itu, sekali lagi Gladys sangat kaget ketika terdengar suara bantingan lalu sambungan teleponnya tarputus.

"Sagara membanting heandponenya?" gumam Gladys.

Setelah mengganti bajunya Gladys segera membuka pintu kamar dan berlari. Saat ini tujuannya hanya satau yaitu, ke rumah Sagara.

Setelah mendapatkan taksi Gladys langsung mengaikinya dan menggerutu dalam hati.

'Harusnya aku gak pulang, harusnya aku temenin dia.'-Batin Gladys menyesal.

Gladys turun dan membayar taksi, dengan segera Gladys membuka pintu rumah Sagara. Betapa kagetnya saat ia melihat keadaan rumah Sagara yang sangat mengerikan.

RETAK [Sudah Terbit]✓Where stories live. Discover now