36. 💔

254K 31.8K 6.2K
                                    

Kemana dia? Apa aku sudah kehilangan banyak hal tentangnya?

_Retak_

Lelaki yang sedang duduk di atas motonya perlahan membuka helm yang dia gunakan. Dia menatap rumah besar yang ada di hadapannya, dia hanya diam sambil menatap pintu yang menutup.

"Den Mars? Kok di sini?"

Marsel terkejut saat mendapatkan tepukan di bahu kanannya. Dia menoleh menatap siapa yang menyapanya, Marcel tersenyum saat melihat bi Ani.

"Saya mau ketemu Gladys, bi," ucap Marsel sambil menaruh helm di atas jok motornya.

"Loh Aden belum tau, ya? Kan Gladys Enggak di sini lagi, katanya sih dia kuliah di luar negeri, saya lupa negara apa ya," Bi Ani berfikir negara apa yang didatangi Gladys untuk mengejar cita-citanya.

"Pergi? Sejak kapan?" Tanya Marsel bingung.

"Kemarin, den. Mau masuk?" Tawar bi Ani membuat Marsel menggeleng.

"Enggak bi, makasih. Saya juga masih ada urusan," ucap Marsel dengan senyuman.

"Oh iya, den. Saya masuk dulu ya."

Bi Ani pergi meninggalkan Marsel yang masih berfikir. Belum sempat Gladys memaafkannya tapi dia sudah pergi meninggalkan dirinya dengan rasa bersalah yang masih tertanam di hati Marsel. Marsel sudah kehabisan cara untuk mendapatkan maaf dari Gladys. Niat untuk pergi dari sini dua urungkan, dia aka mencari tahu kemana Gladys pergi, dan dia akan menanyakan ke orang tuanya meski dia harus mendapatkan pukulan atau semacamnya.

Ini semua salah ibunya, Marsel sangat membenci ibunya yang memperlakukan dirinya layak sebuah boneka yang tak bisa bergerak tanpa bantuan tuannya. Marsel sangat terpukul saat dia menyadari hubungannya sudah kandas, Gladys adalah wanita istimewa. Bahkan, Marsel bisa jatuh cinta dalam waktu yang singkat.

Marsel juga sangat membenci Amanda. Kenapa dia kembali lagi? Dulu, saat Marsel sangat mencintainya dia pergi tanpa pamit, sekarang saat dia mau melupakan dan mulai mencintai Gladys dia datang mengaku tunangannya dihadapan Gladys, kekasihnya sama itu. Mengapa mantan selalu datang saat kita akan mulai melupakan?

Mantan itu ibarat jelangkung, pergi tanpa disuruh, dan datang tanpa diundang.

Marsel menarik nafas saat dia sudah berdiri di depan pintu rumah Gladys. Tangannya terangkat lalu mengetuk pelan pintu rumah bernuansa putih itu.

Tok tok tok

Marsel memejamkan mata saat mendengar suara berat dari dalam, dia tak boleh menyerah, dia harus memperjuangkan cintanya. Marsel bukan robot, dia pantas menentukan kemana dia harus pergi, dan kemana dia menemukan cinta sejati.

Klek.

Marsel tersenyum saat melihat lelaki tinggi dan berumur di hadapannya ini, namun lelaki itu malah menatapnya dingin.

"Ngapain kamu ke sini? Mau sakiti anak saya lagi?" Tanya Glenn membuat Marsel menggeleng.

"Enggak om, saya hanya ingin bertanya kemana Gladys pergi," ucapan Marsel membuat Glenn terkekeh, meremehkan.

"Kemanapun dia, saya gak akan pernah ngasih tau keberadaannya. Saya gak akan pernah ngizinin laki-laki kayak kamu deketin anak saya lagi," ucap Glenn tegas.

RETAK [Sudah Terbit]✓Where stories live. Discover now