8.💔

413K 47.4K 16.2K
                                    

[Follow sebelum membaca, tag teman kalian agar baca cerita ini ok]-

-Happy reading

***

Tadinya aku merasa kalau aku tak memiliki tujuan. Tapi, setelah menemukanmu aku menemukan jalan kebahagiaan.

***

"Tapi kak saya ada janji sama temen,"

"Saya ikut,"

"Gak. Saya udah janji sendiri ke sana,"

"Tapi saya gak mau kamu berduaan sama dia,"

"Ck, terlalu over,"

"Saya sayang kamu Glad, dalam waktu sesingkat ini,"

Gladys terdiam dengan perkataan Aldo barusan. Apa katanya sayang? Setelah sekian lama Gladys akhirnya merasakan kasih sayang.

Gladys menatap mata Aldo dalam, mencoba mencari kebohongan di sana. Tapi, nihil. Gladys tidak menemukan kebohongan di matanya.

"Udah ya kak saya mau pergi dulu. Pasti dia udah nunggu," ucap Gladys berjalan melewati Aldo.

"Biar saya antar," ucap Aldo lalu menggenggam tangan Gladys.

Terkejut? Tentu saja. Siapa yang tidak kaget saat lelaki yang kamu sukai tiba-tiba menggenggam tanganmu. Untung saja, sekolah sudah sangat sepi. Hanya ada orang yang sedang latihan karate saja.

Aldo membukakan pintu mobil untuk Gladys. Manis, siapa sangka psikopat seperti Aldo bisa bersikap semanis ini.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Baik Aldo maupun Gladys tak ingin membuka percakapan sama sekali.

"Stop!" ucap Gladys saat mereka sampai di rumah pohon.

Aldo memicingkan matanya menatap lelaki yang sedang bersandar di tubuh pohon besar.

"Makasih kak. Kakak pulang aja," ucap Gladys.

"Dia hanya sahabatmu kan? Tidak lebih atau tidak akan lebih?" tanya Aldo membuat Gladys menautkan alisnya bingung.

"Iya," ucap Gladys sambil tersenyum.

"Baiklah. Hubungi saya kalau kamu mau pulang," ucap Aldo sambil mengacak rambutnya.

"Iya, hati-hati," ucap Gladys lalu keluar dari mobil.

Gladys langsung berlari menghampiri Sagara yang tengah menatapnya. Sagara tersenyum ke arahnya dan Gladys membalasnya.

Aldo membuka kaca mobil dan menatap Sagara tajam. Sedangkan Sagara membalasnya dengan senyuman yang teramat manis.

Aldo menancapkan gasnya meninggalkan nereka berdua.

"Pacarmu?" tanya Sagara membuat Gladys menggeleng.

"Tidak tahu," ucap Gladys sambil mengangkat kedua bahunya, acuh.

Sagara memutar bola mata malas menatap Gladys. Sagara mengambil tikar lipat di dalam tasnya, lalu melebarkannya di atas tanah.

RETAK [Sudah Terbit]✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα