17.💔

356K 40.8K 12.5K
                                    

Semakin hancur hatiku~

Mahen

***

Saat ini Gladys sedang menatap sebuah foto yang dia rindukan. Seminggu berlalu, tapi kesedihan terus menghantuinya.

Ditambah lagi saat dirinya pulang ke rumah, dirinya mendapatkan dua tamparan yang begitu menyakitkan. Kini, Gladys hanya menatap kosong langit-langit kamarnya yang mulai banyak tempat bersarang laba-laba.

"Glad mau bahagia." Ucap Gladys sambil meneteskan air mata dari sudut matanya.

Tangannya mengambil handphonenya, dia menatap sebuah nomor yang sudah hampir enam tahun memblokirnya.

"Ma, buka blokiran nya sehari aja. Dengerin ucapan Gladys ma." Ucap Gladys terisak.

Gladys menekan tomblol pesan suara. Dirinya ingin bercerita, dia ingin seperti orang lain yang bercerita pada orangtuanya.

"Ma.... Gladys sayang Mama, Gladys mau dipeluk mama. Andai mama tau kalau Glad kembali merasakan kehilangan." Gladys mengusap air matanya.

"Glad juga sedih keadaan aku udah gak memungkinkan untuk hidup. Apalagi saat mama tampar pipi Glad, itu buat aku semakin sakit."

"Kalo Glad gak di kasih kesempatan buat hidup, gapapa. Lebih baik Glad kembali kepada Tuhan, dari pada harus merasakan kesakitan yang bertubi-tubi, hiks."

"Glad sayang Mama, papa, Angle, dan juga Aldo." Ucap Gladys sambil bangun dan memeluk kedua lututnya.

"Glad mau merasakan kebahagiaan sama seperti mereka. Setiap Glad buka jendela kamar, aku cuma bisa liat Mama dan Papa cium kening Angle. Gladys rindu...."

Gladys menutup handphonenya dan menangis tersedu-sedu. Kenapa kehidupan Gladys tertutup awan hitam dan hujan? Kapan pelangi itu datang? Kapan kehidupan yang cerah itu datang?

Gladys berjalan menuju meja rias yang ada di kamarnya. Tangannya terulur untuk membuka laci dan mencari sebuah surat yang diberikan kakaknya dulu saat dirinya ulang tahun yang ke 10.

Gladys bernostalgia pada masa kecilnya. Dia sangat rindu bermain bersama ayahnya dan juga Gilang.

Dia sangat rindu saat Gilang menjahilinya, dan dia juga sangat rindu saat ayahnya memarahinya jika Gladys selalu bermain hujan hujanan.

Tangannya membuka kertas itu dan mulai membaca ulang tulisan yang ada di sana.

Selamat ulang tahun adikku!

Kamu tahu kalau Gladys adalah adik kesayangan Kakak daripada Angle. Jangan bilang sama dia ya? nanti dia ngamuk hehehe.

Ini kakak kasih kamu handphone digunakan untuk hal yang baik. Tolong gunakan handphone ini saat kamu sudah duduk di bangku kelas 1 SMA, jangan mengingkari janji itu ya.

Jangan marah juga, saat nanti kamu masuk SMA handphone-mu beda sendiri.

Gladys mau berjanji kepada kakak?

Jika nanti kamu mendapatkan sebuah cobaan yang begitu besar, tolong jangan pernah mengeluh dan jangan pernah mengakhiri hidup kamu ya? Dari awal kakak melihat kamu, kakak yakin kalau kamu adalah wanita yang begitu hebat,dan Kakak yakin itu.

"Glad janji kak." Ucap Gladys sambil menutup kertas itu dan memasukkan kembali ke dalam laci.

Gladys mulai berjalan menuju lemari yang berisi piala, dan penghargaan yang selalu didapatkan, namun tak pernah dihargai oleh keluarganya.

RETAK [Sudah Terbit]✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum