13.💔

380K 40.6K 7.7K
                                    

Rangkul aku kala jatuh, kawan.

***

"Sagara diam!" Teriak Gladys yang sedang memasukan benang ke dalam jarum.

"Baiklah aku diam," ucap Sagara menghentikan aksinya mengganggu Gladys.

Saat ini mereka sedang berada di rumah pohon. Gladys harus menjahit gantungan kunci yang diberikan Sagara untuknya.

"Makannya jangan disobekin," ucap Sagara sinis.

"Lah, gara-gara kamu tau. Makannya jangan tarik aku tadi!" Ucap Gladys kesal.

Sagara tertawa lalu mencubit kedua pipi Gladys gemas.

Gladys kembali menjahit gantungan kuncinya menggunakan benang. Gladys fokus menjahit dengan rapih.

Sagara mengayunkan kakinya mengikuti irama angin. Sudah lama rasanya tak bertemu gadis di sampingnya ini.

"Bagaimana hubunganmu dengan Aldo?" Tanya Sagara sambil menolehkan wajahnya menatap Gladys.

"Sangat baik," ucap Gladys.

Sagara menghela nafas berat lalu tersenyum tipis. Matanya menatap kosong ke depan, lalu memejamkan matanya.

"Aku takut," ucap Sagara tiba-tiba.

"Kenapa? Apa yang kamu takuti?" Tanya Gladys menghentikan kegiatannya.

"Kepribadianku bertambah satu. Aku takut dia akan menyakiti orang yang aku sayangi," ucap Sagara sendu.

Gladys meletakan benda yang ada ditangannya ke papan kayu. Tangganya mengusap punggung Sagara lembut.

"Sagara kamu tahu hal yang aku takuti?" Tanya Gladys serius, dan Sagara menggeleng.

"Kehilangan sahabat untuk yang kedua kalinya. Kamu, sama berharganya seperti Aldo. Aku menyayangimu dan menyayangi Aldo. Tapi rasa yang berbeda. Aku menyayangimu layaknya sahabat, dan aku menyayanginya layaknya seorang kekasih," ucap Gladys sambil tersenyum.

"Gladys, aku juga menyayangimu seperti seorang sahabat," ucap Sagara.

Gladys tersenyum lalu memeluk tubuh Sagara erat.

"Jangan takut, kita saling menguatkan ya?" Ucap Gladys dan Sagara tersenyum.

"Iya. Terima kasih," ucap Sagara tulus.

Sagara merebahkan diri di samping Gladys, matanya menatap langit biru. Bibir tipisnya menyunggingkan senyuman teramat indah.

"Tuhan, terima kasih karena telah menitipkan Gladys untukku. Aku berjanji, akan menjaga dia seperti aku menjaga kewajibanku," ucap Sagara pelan namun Gladys masih bisa mendengarnya.

"Puitis sekali," ucap Gladys.

"Baru tahu? Kemana saja kau?" Tanya Sagara galak.

"Disini, bersamamu," ucap Gladys.

Akhirnya mereka saling diam, Sagara mulai memejamkan matanya. Gladys melanjutkan acara menjahitnya.

RETAK [Sudah Terbit]✓Where stories live. Discover now