29. 💔

291K 35.2K 16.6K
                                    

Aku memang mencintaimu. Tapi bukan berarti aku menerima tawaran bodoh itu.

_Retak_

Gladys terus memikirkan ucapan Aldo saat di luar cafe siang tadi. Mengapa Aldo bisa menawarkan hal bodoh itu kepadanya? Ini tidak lucu, Gladys yang dulu adalah pacar Aldo, tapi sekarang Aldo mengajaknya untuk menjadi selingkuhannya.

"Mikirin apa?"

Gadis tersenyum menatap lelaki di hadapannya lalu menggeleng. Dia bingung, apakah harus seperti ini atau harus berbicara dan mengungkapkan semuanya kepada Marsel?

Jujur, Gladys masih belum bisa menceritakan semuanya. Menceritakan tentang kisah cintanya di masa lalu, dan gadis juga belum bisa menerima Marsel sepenuh hatinya. Karena Aldo masih pemilik Tahta yang paling tinggi di hatinya.

"Enggak kok," jawab Gladys sambil meminum es green tea miliknya.

Ini adalah malam minggu, Marsel memberanikan diri untuk mengajak Gladys keluar rumah dan makan bersama. Bisa dibilang, ini adalah acara ngedate pertama.

Tapi Marsel merasa risih karena Gladys terus-terusan diam entah memikirkan apa.

"Kamu masih mikirin lelaki itu ya?" Ucap Marsel membuat Gladys tersentak kaget.

"Eh... Ak--"

"Aku tahu kok, kamu cuman jadiin aku pelarian aja. Aku nggak masalah, tapi bisa nggak kalau kita lagi berduaan kayak gini kamu lupain dia sejenak dulu. Aku nggak maksa sih, tapi posisinya sekarang ini aku pacar kamu, raga kamu sama aku Tapi pikiran dan hati kamu buat dia," sindir Marsel mambuat Gladys diam tak berkutik.

"Maaf," Gladys merasa bersalah.

"Kalau kayak gini mending kita pulang aja deh. Kayaknya aku juga salah, ngajak kamu jalan pas kamu lagi mikirin orang lain," ucap Marsel tersenyum.

Senyuman yang dilontarkan oleh Marsel mengisyaratkan bahwa Dia sedikit kecewa. Mengapa Gladys selalu seperti ini, Marsel merasa tidak dihargai sebagai seorang pacar. Iya, Marsel paham bahwa Gladys belum bisa menerima dirinya. Tapi mengapa seperti ini terus, sampai kapan Galdys akan melupakan lelaki itu? Usaha untuk melupakannya akan sia-sia jika pikirannya terus saja mengingat kenangan dirinya bersama lelaki itu.

"Maaf, aku janji gak akan mikirin dia lagi," ucap Gladys menunduk.

"Hm, oke." Jawab Marsel sambil mengusap punggung tangan Gladys.

Mereka menatap kota Bandung yang begitu indah kalau malam hari. Mereka sedang berada di sebuah restoran besar mengambil tempat paling ujung dekat kaca yang besar. Sehingga mereka dapat melihat cahaya lampu kota Bandung yang berwarna-warni.

"Mars?" Panggil Gladys membuat Marsel langsung menatap Gladys.

"Iya?"

"Tolong bertahan ya. Jujur, saat ini aku masih menata hati untuk menerima cinta lagi. Aku juga udah memutuskan, Aku akan berusaha untuk mencintai kamu. Makanya aku minta sama kamu, bertahan apapun keadaannya, ya?" Tanya Gladys membuat Marsel mengangguk tulus.

Gladys merasa bahagia bahwa dirinya sudah dicintai oleh orang-orang yang sangat tulus kepadanya. Sagara, Aldo, dan Marsel, sangat mencintai Gladys dengan tulus. Namun, Gladys tipe orang yang sulit untuk mempercayai.

"Glad, saat aku bilang aku mau jadi pacar kamu di situ aku udah yakin, Aku bakal jadiin kamu wanita satu-satunya dan membahagiakan kamu. Aku ingat kamu bilang hati kamu sudah terlanjur hancur, tapi perlahan aku akan mengumpulkan kepingan hati itu dan menyatukannya kembali, Iya aku tahu ini nggak akan mungkin utuh seperti dulu, setidaknya cuman retak sedikit," ucap Marsel membuat Gladys mengangguk dan tersenyum.

RETAK [Sudah Terbit]✓Where stories live. Discover now