26.💔

294K 33.4K 22.7K
                                    

Kamu milik dia. Apa aku pantas menganggapmu masih milikku?

_Retak_

Gladys menatap sekeliling rumah Marsel dengan tatapan yang sulit diartikan. Rumah ini begitu mewah, bahkan setiap furniture yang ada di dalam rumah ini pasti berharga yang begitu mahal.

Apalagi saat melihat langit-langit yang ada di rumah ini. Itu didesain khusus menggunakan emas murni, sangat terlihat itu emas asli.

"Gitu banget ngeliatin nya," ucap Marsel terkekeh saat melihat wajah Gladys yang sangat semringah melihat barang-barang yang ada di rumahnya.

"Ini rumah atau istana?" Tanya Gladys pelan.

"Ini akan jadi sebuah buah istana jika kamu adalah ratunya," ucap Marsel membuat gadis menatapnya sinis.

Entah mengapa setiap kali Marsel menggoda atau memujinya itu malah membuat dirinya merasa ilfil.

Dulu saat bersama Aldo, sekecil apapun perhatian yang diberikan olehnya, itu mampu membuat pipi yang merah. Bahkan saat Aldo memanggil dirinya dengan kata sayang saja itu akan membuat hatinya berdebar begitu kencang.

Buru-buru Gladys menggeleng menghilangkan pikiran dan kenangan bersama Aldo. Dia harus sadar diri, sekarang ini dirinya bukan lagi milik Aldo, tetapi milik Marsel pacar barunya.

Ini memang sangat sulit baginya, mungkin ke depannya dia akan berpura-pura mencintai Marcel. apa Gladys terlihat sangat murahan jika baru putus sudah memiliki lelaki lain?

Tapi sepertinya itu adalah hal yang wajar, Aldo harus melupakannya begitu pula dengan Gladys.

"Duduk sini, aku panggil bunda dulu," ucap Marsel menggiring Gladys ke kursi ruang tamu.

Gladys hanya bisa menurut, matanya masih menatap sekeliling rumah yang begitu megah. Apa Marsel lebih kaya dari Aldo atau tidak.

"Bunda... Marsel pulang nih!" Teriak Marsel sambil berjalan menaiki tangga menuju kamar ibunya.

Mata Gladys terpaku saat melihat sebuah foto. Dia marasa tidak asing dengan salah satu yang ada di foto itu. Gladys bangkit menghampiri foto yang di letakan di lemari kaca itu.

Gladys mematung saat mengetahui siapa yang berada di dalam foto itu.

"Ini ka--"

"Glad, ngapain di sana?"

Gladys langsung menoleh menatap Marsel bersama seorang wainta paruh baya tapi masih terlihat sangat muda. Apalagi dia memakai pakaian seksi, itu membuatnya terlihat sangat anggun.

Gladys menelan ludah kasar saat melihat wanita itu menatapnya dengan tatapan tak suka. Wanita paruh baya yang dia yakini adalah ibu Marsel menatapnya dari atas sampai bawah.

"Bun, kenalin ini Gladys. Pacar Mars," ucap Marsel percaya diri.

Wanita di sampingnya itu nampak terkejut dengan ucapan putranya. Gladys hanya bisa tersenyum dan mengulurkan tangannya di hadapan ibu Marsel.

"Saya Gladys Tante," ucap Gladys masih dengan mengulurkan tangannya.

Wanita itu menatap Gladys dengan senyuman miring.

RETAK [Sudah Terbit]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang