18.💔

330K 39.2K 15.7K
                                    

Aku bahagia jika hari ini kembali kepada yang maha kuasa.

***

"Kamu udah bangun sayang? Bukan kah semalam itu menyenangkan?"

Aldo mengusap matanya dan menatap gadis di depannya ini dengan heran. Aldo meraba tubuhnya.

"APA YANG LO LAKUIN JALANG!"

"Slow baby," ucap Gadis itu sambil mengusap pipi Aldo.

Aldo sangat kaget karena kini tubuhnya tanpa busana dan hanya ditutupi selimut sebatas pinggang.

"Kamu kasar semalam," ucapnya sambil tersenyum manis.

"Jangan bilang kal--"

"Iya, kita melakukannya," ucap Gadis itu sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Aldo. "kamu mengeluarkannya di dalam," lanjutnya sambil tersenyum miring.

"SHIT!! ANJING YA LO!!" teriak Aldo frustasi.

"Gue berharap hamil," ucap gadis itu santai.

"Anjing. Gue gak akan pernah tanggung jawab kalo misalnya Lo hamil." ucap Aldo sinis.

"No problem, tujuan gue cuma mau buat gadis Lo hancur aja," ucapnya lalu pergi meninggalkan kamar Aldo.

Aldo memukul kepalanya kencang. Bisa-bisanya dia masuk kedalam permain wanita gila itu.

"Gue bakal bunuh Lo Siska." Ucap Aldo sambil berjalan ke kamar mandi.

Ya wanita itu adalah Siska. Apa kamu masih mengingatnya? Wanita yang sering membully Gladys dulu. Dan kini dia kembali berulah, tujuannya adalah menghancurkan hidup Gladys.

Ayah Siska dan Ayah Aldo adalah sahabat, maka tak heran jika Siska mengenal Aldo dari siapapun. Tapi, satu hal yang tak Siska ketahui adalah, Aldo seorang pembunuh yang sangat rapi.

Siska berjalan menuju pantry untuk mengambil minum, sudut bibirnya terangkat seolah wajahnya berkata bahwa ia sudah menang.

"Kalo gue hamil itu akan lebih bagus. Gue akan menikah dan menguasai semua harta milik Aldo." Gumamnya pelan.

Sedangkan Aldo langsung berlari saat mendengar suara dering ponsel. Dirinya sangat sibuk akhir-akhir ini, sudah satu Minggu ia tak menemui Gladys setelah acara pemakaman itu.

"Ada apa?" Tanya Aldo to the point.

"Maaf mengganggu tuan. Saya mendapatkan kabar bahwa non Gladys sekarang diambang Kematian,"

Aldo langsung menghentikan kegiatannya yang sedang mengusap rambutnya dengan handuk.

Apa katanya? Wanitanya sedang sekarat? Aldo langsung mengambil baju dan memakainya dengan cepat.

"Apa yang dia butuhkan?" Tanya Aldo.

"Ginjal. Saya mendapatkan kabar juga, jika besok dia tak mendapatkan ginjal itu, maka dia tak memiliki kesempatan hidup,"

"Shit. Carikan saya lima perempuan setelah dapat langsung cek ginjalnya apa cocok atau tidak dengan Gladys," ucap Aldo mengumpat.

RETAK [Sudah Terbit]✓Where stories live. Discover now