43. 💔

380K 34K 38K
                                    

Dia memang pantas dicintai, hati dan rupanya sama. Sama-sama cantik.

_Retak_

"Makan yang banyak biar dedek bayinya sehat," Aldo mengusap rambut Siska.

Sekarang keduanya sedang makan bersama di restoran miliknya, Aldo menatap lekat wajah Siska, menyusuri setiap pahatannya. Tangan Aldo meraih tangan istrinya, dan hal itu membuat Siska langsung menghentikan makannya.

"Kenapa?"

Aldo mengecup tangannya lembut sambil memejamkan matanya, gadis dihadapannya ini tersenyum dan pipinya memerah. Perlakuan manis ini sudah menjadi candu untuk Siska, tapi tetap saja dia masih meragukan cinta suaminya. Apakah Aldo serius mencintainya? Atau hanya sekedar memenuhi kewajibannya saja? Entahlah, Siska hanya bisa bersyukur setidaknya Aldo mau menerima dirinya dengan baik.

"Kamu juga makan yang banyak, biar sehat," jawab Siska.

"Iya, sayang," jawab Aldo sambil mengusap pipi Siska lembut.

Tanpa disadari, Aldo melakukan ini karena dia melihat seorang wartawan yang memotretnya di ujung sana, berita tentang istrinya yang hamil diluar nikah dan pernikahan terpaksa sudah ada yang tahu, tapi dia melakukan banyak cara untuk menutupinya.

Sudah bisa dijelaskan mengapa Aldo bersikap manis diluar rumah, tapi bukan berarti dia bersikap kasar di dalam rumah. Aldo akan melebihkan sikapnya yang begitu romantis agar semuanya beranggapan bahwa dirinya benar-benar mencintai istrinya. Terpaksa dia harus melakukan ini karena dia tak mau membuat ayahnya malu.

"Kamu udah siapin nama buat anak kita?" tanya Siska membuat Aldo menghentikan kegiatannya sejenak.

"Belum,"

Siska berfikir, apa nama yang tepat untuk anaknya nanti. Mereka belum merencanakan sejauh itu, padahal sudah mengetahui kelamin anaknya.

"Apa ya yang bagus," ucap Siska sambil berfikir.

"Kasih aja nama aku," ucap Aldo dengan santainya.

"Ya mana bisa nama anak sama Ayahnya, sama!" ucap Siska membuat Aldo terkekeh.

"Yaudah nanti aja pikirin nama buat bayi, sekarang makan aja dulu," ucapnya dan diangguki oleh Siska.

Keduanya sama-sama diam menikmati makanan dihadapannya, Siska mencoba berpikir kenapa Aldo berubah dalam waktu singkat? Padahal saat perpisahannya dengan Gladys membuatnya sangat terluka. Ya, mungkin seharusnya ini adalah hal yang membahagiakan tapi, ini adalah hal yang membuat Siska kepikiran.

"Al?"

Aldo mengangkat wajahnya menatap mata Siska dengan wajah serius.

Aldo mengangkat wajahnya menatap mata Siska dengan wajah serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RETAK [Sudah Terbit]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang