39. 💔

250K 29.4K 13.4K
                                    

Sesingkat ini saya nyaman.

_Retak_

"Hei tunggu!"

Gladys menoleh saat seseorang menghentikan langkahnya, dia tersenyum saat melihat Mark, dosennya yang tersenyum menatap dirinya. Namun, senyuman itu tak bertahan lama saat Mark melihat dua wanita yang sangat mirip.

"Kok ada dua?" Tanya Mark bingung.

Gladys tertawa saat melihat wajah Mark yang kebingungan menatapnya.

"Ini Angle, kembaran aku," jawab Gladys membuat Angle tersenyum.

"Oh pantesan mirip. Oh iya, saya mau bilang terima kasih buat tadi pagi, dan sebagai gantinya gimana kalo kita makan siang bersama?" Tawar Mark membuat Gladys berpikir sejenak.

"Tenang saya yang bayar," ucap Mark membuat Gladys menggeleng.

"Ga usah pak, saya bantuin ikhlas ko," ucap Gladys membuat Mark tertawa.

Sereceh itu kah dosennya?

"Gapapa, saya lagi pengen traktir kalian," ucap Mark menatap Gladys dengan senyuman manis.

"Tapi saya ajak kembaran saya enggak apa-apa Pak?" Tanya Gladys membuat dosennya tertawa lagi.

"Kamu mau ngajak seluruh anggota keluarga kamu juga enggak apa-apa, saya sama sekali nggak keberatan kok. Sepedanya taruh aja di sini nanti selesai makan kita ke sini untuk ambil sepeda kalian," ucap Mark membuat Gladys mengangguk.

Mereka bertiga berjalan menuju mobil yang baru selesai dibenarkan, baru kali ini Mark merasakan nyaman dengan mahasiswinya, padahal dia orang yang sangat tertutup kepada siapapun. Mungkin karena memang mereka satu negara membuat dirinya cepat nyaman, Mark sudah bertahun-tahun tinggal di negara ini, tapi dia sangat merindukan negara tempat dimana dirinya dilahirkan.

"Silakan naik!"

Gladys naik di kursi depan sedangkan Angle duduk di kursi belakang. tidak enak jika keduanya duduk di belakang serasa dosennya itu adalah seorang sopir.

Mark langsung memundurkan mobilnya setelah semuanya siap, mereka akan pergi ke restoran tempat biasa dirinya makan. Hidup sendiri di negara orang bukan sesuatu yang mudah, Mark harus memulai semuanya dari nol. Dia pernah merasakan menjadi gembel di negara orang, bahkan untuk makan sehari-hari saja rasanya sangat sulit waktu itu.

"Apa kalian sudah lama tinggal di sini?" Tanya Mark di sela-sela keheningan yang melanda.

"Enggak, kami baru datang beberapa hari yang lalu," jawab Gladys membuat Mark mengangguk.

"Jadi di antara kalian siapa yang lebih dulu lahir?"

"Gladys," jawab Angle.

"Saya akan belajar mengingat kalian, yang berambut panjang namanya Angle, dan yang berambut sebahu namanya Gladys. True?" Tanya Mark.

Ikatan batin si kembar memang sangat erat, bahkan tanpa aba-aba mereka tertawa bersama melihat wajah dosennya yang begitu lucu.

"Iya benar." Jawab keduanya dengan kompak.

"Mentang-mentang kalian kembar jawabnya sampai barengan gitu," ucap Mark terkekeh.

"Kalau bapak udah berapa tahun di sini?" Tanya Angle penasaran.

"Saya tinggal di sini sudah 6 tahun, tinggal sendiri pula," ucap Mark sambil fokus mengendarai mobil.

"Sendiri? Orang tua?" Tanya Gladys heran.

RETAK [Sudah Terbit]✓Where stories live. Discover now