25 - Perubahan dan Rekor Diri

163 38 22
                                    

Tisya sudah berkomitmen untuk move on dari Patru. Dia mulai fokus terhadap diri dan pendidikannya mulai sekarang. Dia mulai mencari informasi seputar perusahaan yang bisa dijadikan sebagai tempat PKL atau Praktik Kerja Lapangan yang sebentar lagi akan dia laksanakan, di semester dua kelas XI.

Mula-mula, Tisya bertanya ke teman-teman kelas, lalu mencari informasi seputar PKL melalui internet. Apa itu PKL? Apa saja yang perlu dipersiapkan saat PKL? Apakah PKL itu susah? Dan lain sebagainya.

Ketika dia sudah tidak mendapatkan ide, dia mulai berkonsultasi pada Shinka, selaku teman yang paling dia percaya.

"Lo, kan, punya dua teman yang kaya. Satunya bos percetakan, satunya lagi CEO. Bisa aja nebeng PKL sama mereka," tandas Shinka melalui telepon yang membuat Tisya langsung tertampar untuk cepat bergerak.

Tisya pun mulai bertanya ke Baza melalui chat What's App. Namun, tidak ada balasan sama sekali yang dia dapatkan dari cowok itu. Dengan nekat, dia langsung pergi ke rumah Baza dan mendapat informasi dari ibunya Baza bahwa cowok itu sedang pergi ke kafe sendirian.

Lebih nekat lagi, Tisya menyusul cowok itu ke sana.

Nekat sama model dusta memang beda tipis. Dia penasaran dengan keadaan mantannya itu sekarang, soalnya beberapa hari yang lalu dia sempat menemui Haryan dan membahas sedikit informasi tentang Baza di koridor antar dua gedung jurusan.

Hari itu, Haryan keceplosan bilang bahwa Baza sudah jadian dengan Aunia. Namun, Tisya yang masih sakit hati dengan Patru lantas tidak menganggap berita itu adalah berita penting dan melupakannya begitu saja.

Sekarang, dia baru teringat lagi dan semakin penasaran. Apa yang terjadi?

"WHAT?" Sampai di sana, Tisya bukannya fokus membahas tentang perusahaan yang akan jadi tempat PKL-nya, malah fokus membahas sebuah berita terbaru dan terhangat di minggu ini.

Ternyata Baza benar-benar sudah jadian dengan cewek yang dia suka. Kali ini Tisya percaya karena sudah dikonfirmasi secara langsung oleh orangnya. Tisya kira, informasi dari Haryan tempo hari itu hanya informasi ngawur yang masih ada unsur bercandanya.

"Sumpah, lo jadian sama Sliping Biuti? Kenapa? Lo dulu naksir banget sama gue," kata Tisya.

Baza sontak memutar bola mata mendengarkan segala ocehan, motivasi, komentar dan apa pun yang dilakukan sahabatnya ini. Dia sudah sangat paham dengan Tisya yang tidak terima, pasti, jelas. Siapa suruh selingkuh dulu. Sekarang mereka berdua berpisah dan memiliki pasangan masing-masing. Yah, walau Tisya sekarang sudah putus dengan cowok bernama Patru yang katanya sangat romantis itu.

Tisya pun memberikan nasihat kepada cowok itu untuk tetap sadar dan jangan sampai terlena dengan sifat Aunia yang sangat lemah, letih, lesu, dan terkesan tidak berdaya itu. Harus ingat satu hal, kalau ternyata sifat Aunia terungkap dan ternyata dia matre, silakan ditinggal sesegera mungkin.

"Pacar lo dateng dari arah jam sembilan, gue pamit dulu pindah lagi ke meja sebelah, gue nggak mau dikira pelakor!" Melihat kehadiran Aunia, Tisya langsung berlari tergesa menuju meja di ujung kafe.

Dari balik rambutnya yang dibiarkan tergerai, Tisya mengintip percakapan Baza dan Aunia dari jarak jauh. Ternyata cewek itu berubah drastis semenjak bersama Baza, terlihat lebih sehat dan ceria.

Tisya jadi berpikir, apakah mereka sudah menemukan orang yang tepat? Namun, entah kenapa perasaannya tidak enak ketika harus melihat cewek bernama Aunia itu, seperti ada yang disembunyikan.

Tisya pun pergi dari kafe setelah memesan satu minuman dan meneguknya sampai habis.

* * *

Tisya dan TisyuWhere stories live. Discover now