32 - Layar Ponsel

124 35 9
                                    

Surprise! Update dadakan guys!
Happy reading💝

~ Tisya dan Tisyu ~

Sehabis disembunyikan di laci lemari dekat dispenser kantor, layar ponsel Tisya menjadi mati, tetapi masih dapat berbunyi saat ada notifikasi pesan WhatsApp masuk. Bahaya, ponselnya tidak bisa digunakan, padahal besok dia sudah harus presentasi di depan Bu Kalyna.

Seminggu lalu, Tisya pernah meminta tolong ke ayahnya yaitu meminjam laptop untuk presentasi. Mau tidak mau, dengan menguatkan hati, Tisya meminta tolong ke ayahnya lagi.

"Hape Tisya rusak, Yah."

"Kok, bisa? Minggu lalu kamu sudah pinjam laptop Ayah buat presentasi, jangan sampai itu rusak juga."

"Nggak tau ini kenapa bisa rusak, ada yang sembunyikan. Tisya belum tau siapa."

Ayah Tisya mengganti channel pada televisi. "Nanti aja perbaikinya. Pakai aja dulu laptop buat presentasi."

Masalahnya, materi utama untuk presentasi berada dalam ponsel Tisya. Mau tidak mau, cewek itu bermohon ke kakak perempuannya, meminjam uang, nanti akan dia kembalikan bila dia mendapat gaji dari hasil PKL.

Tisya juga berangkat sendiri ke konter khusus perbaikan ponsel. Sekitar enam ratus ribu dia habiskan untuk menangani masalah pada ponsel yang ternyata layarnya rusak alias tidak bisa menyala. Bisa jadi karena ponselnya tadi sore terhimpit kuat di dalam lemari.

Besok, dia akan mencari tahu siapa pelakunya.

* * *

"Liza! Mana kunci motor saya?" Mas Zam bertanya setelah tiga puluh menit sampai di kantor. Dia merogoh saku dan tasnya, tetapi tidak menemukan barang yang dicari. "Kok, nggak ada ya?"

Hari ini dia mendapat panggilan untuk pergi ke kantor di pusat kota, harus tepat waktu. Insiden kehilangan kunci motor ini bisa membuatnya terlambat.

"Bukan aku Mas!"

"Kamu, kan, yang biasanya sembunyikan?"

Memang benar perkataan Mas Zam, barang-barang pentingnya sering kali hilang karena ulah Liza yang suka bercanda. Mas Zam harus mencarinya di sekeliling kantor seolah sedang bermain. Kalau dia kalah, maka harga dirinya seolah turun di depan Liza.

Pantas saja kalau ada barang yang hilang, dia langsung menuduh Liza pelakunya. Sama seperti Tisya yang sudah menduga-duga pelaku yang menyembunyikan ponselnya di lemari dekat dispenser sampai rusak adalah Liza. Namun, ini belum bisa dipastikan kebenarannya.

Selain Mas Zam, Kak Nadim dan Mbak Azizah juga sering kena. Liza selalu menyembunyikan botol minum dan ponsel mereka, untungnya ketemu walau harus beberapa menit hingga jam mencari.

Kembali ke Mas Zam yang panik mencari kunci. Liza pun menunjukkan tempat utama dia menyembunyikan kunci itu, ada di dalam laci meja kerja Mas Zam sendiri. Tanpa marah atau menegur, pria itu lantas menerima kunci dan berlari ke luar kantor.

Tisya mendapat petunjuk pertama. Untuk petunjuk kedua, dia harus bertanya ke Kak Fira, saat Liza sedang sibuk merecoki Mbak Azizah di jam istirahat.

"Kak, Kakak pernah lihat hape saya disembunyikan sama Liza enggak, kemarin?" tanya Tisya.

Kak Fira yang sedang makan siang itu menaikkan sebelah alis. "Kayaknya enggak yaatau aku yang enggak lihat."

Oke, ganti lagi ke petunjuk kedua.

Kebetulan setelah makan siang Kak Nadim meminta bantuan Tisya untuk mem-print suatu dokumen. Tisya pun menyempatkan diri bertanya, mumpung tidak ada Liza di sekitarnya.

Tisya dan TisyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang