T i g a P u l u h T u j u h

1.5K 227 25
                                    

Masih adakah yang mau cerita ini dilanjutkan?































Kedua bola mataku berhasil membola dengan sempurna setelah melihat pemandangan yang mengerikan di hadapanku. Darah tercecer dimana-mana dengan bau anyir yang langsung menyeruak. Gea tergeletak di lantai dengan bersimpah darah yang sudah mengalir ke lantai.

Aleandra yang baru saja masuk bersamaku langsung berlari untuk menghampirinya, tanpa menunggu lagi dia langsung membawa Gea ke gendongannya. Aleandra berlari keluar, seolah tidak peduli dengan beberapa mahluk yang sekarang cukup ramai di tempat ini, sebagian dari mereka menjilati darah di lantai.

Entah mengapa saat ini mereka menjadi mengalihkan perhatiannya ke arahku. Mulai meninggalkan darah yang tadinya nampak mereka nikmati dengan sangat.

"Lan lo pulang aja, lo nggak aman," teriakkan itu berasal dari Aleandra yang telah sampai di tengah tangga. Entah mengapa masih sempat-sempatnya dia memperingatiku.

Aku mengangguk, selanjutnya Aleandra melanjutkan langkahnya dengan tergesa-gesa. Aku hendak melangkahkan kaki tetapi sesuatu seakan menahan tanganku.

Seorang perempuan dengan gigi seruncing jarum dan mata yang begitu merah, seluruh wajahnya busuk dengan bau yang sangat menyengat membuat seluruh isi perutku terasa ingin keluar karena mencium aroma ini. Jantungku berdetak sangat kencang, biasanya mereka tidak akan berani sampai menyentuhku tetapi kali ini tanganku benar-benar di tahan olehnya.

Hal yang membuatku semakin terkejut adalah di belakang perempuan ini, ada sekitar banyak sekali perempuan yang lehernya juga di rantai, sangking banyaknya mereka sekarang mulai mengelilingiku hingga aku tidak bisa melihat apapun lagi.

Tubuhku terasa mati rasa, dengan bibir yang tidak lagi bisa bersuara sama sekali. Ketakutan benar-benar memenuhi seluruh diriku.

Greb,

Tiba-tiba saja pandanganku menjadi gelap karena tertutupi oleh sepasang tangan. Dalam pejam itu, aku mendengar teriakan melengking yang memekakkan telinga. Setelah beberapa saat teriakan itu berangsur menghilang bersamaan dengan sepasang tangan asing yang juga menghilang.

Tempat yang tadinya adalah rumah Aleandra dengan para perempuan yang mengelilingiku itu, kini sudah berubah menjadi kamar super luas yang aku hafal betul tempat ini milik siapa.

Entah mengapa aku langsung menghambur ke tubuhya, menyembunyikan wajahku di dada bidangnya. Hal ini terasa begitu menenangkan untukku, semua kekhawatiranku mengabur seketika.

"Tenanglah kau sudah aman." Suara maskulin itu berbisik lembut di telingaku.

Perlahan aku melepaskan pelukanku, melihat wajahnya yang begitu damai dan meneduhkan.

"Terima kasih, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak datang."

Adamir tersenyum tipis, itu nampak begitu menawan.

"Aku akan selalu menjagamu Alana," ucapnya yang memang kuakui jika itu bukanlah janji manis semata.

Selama ini Adamir selalu datang setiap kali aku menemui bahaya, dia selalu menolongku bahkan tanpa harus aku memintanya terlebih dahulu. Tentu aku sangat bersyukur atas hal ini.

Adamir menatapku dengan tatapan mata yang berbeda, entah mengapa aku merasa jika dibalik tatapan itu menyimpan banyak makna. Aku memang tidak mengerti tetapi kurasa Adamir menjadi sedikit berbeda semenjak dia mengatakan akan pergi beberapa saat waktu itu.

Sekarang dia lebih banyak diam dan selalu menatapku dengan tatapan yang dipenuhi oleh keanehan.

"Apakah kau memiliki masalah?" tanyaku, beberapa hari lalu aku memang sudah bertanya dan dia pun menjawab tidak memiliki masalah, tetapi melihatnya terasa aneh seperti ini aku tidak yakin dengan jawabannya.

Adamir tidak menjawab hingga beberapa saat ia menaikkan sudut bibirnya yang sedari tadi kaku.

"Tidak ada, Alana."

Sekali lagi aku tidak yakin dengan jawabannya itu, jujur saja aku sangat ingin tahu barang sedikit saja tentang masalah apa yang tengah dihadapi Adamir saat ini.

════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════

Don't forget to click the vote button!

════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════


Jika ada pertanyaan tuliskan saja di kolom komentar, terima kasih sudah mampir di cerita ini silahkan tunggu episode selanjutnya ^_^

And, see you.


Pengantin IblisWhere stories live. Discover now