Chap. 5 : O-Oniichan !?

5K 291 37
                                    

Rie's Pov

"Queela, aku lihat siswi memakai jaket bertulisan "TE", maksudnya apa sih ?", tanyaku.

Queela mengerjapkan matanya, "Ohh~itu Three Elite !", katanya.

"Three elite ?", ulangku.

Queela menatapku tak percaya, "Kamu tak tahu !? Three elite itu 3 orang paling populer di sini.", kata Queela membelalak.

Aku lansung menimpuk kepalanya pelan, "Tentu saja, bodoh. Aku baru 2 minggu ada di sini.", kataku kesal. Queela malah cengengesan saja.

Queela mendadak semangat, "Baiklah ! Karena kau tidak tahu, aku akan menjelaskan !! Three elite terdiri dari 3 manusia Jepang :

Anggota Three Elite yang pertama, Kazuto Aikawa ! Ia adalah ketua osis di Magician Academy sekaligus ketua kelas 3-A ! Ia adalah pribadi yang keren, sedikit cuek, tapi sebenarnya hatinya lembut ! Walau cuek, dia juga adalah orang yang ramah !

'Kok, kayaknya pernah dengar ya...', batinku.

Anggota Three Elite yang kedua, Yuuma Seikamoto ! Ia adalah ketua perkumpulan pecinta buku di Magician Academy. Ia sangat ramah dan ialah yang paling populer di sini !

'Yang ini namanya juga familiar...', batinku lagi.

Anggota Three Elite yang ketiga, Shu Miyaji ! Ia adalah ketua perkumpulan pecinta alam di Magician Academy. Ia juga populer, sayangnya ia adalah orang yang pendiam dan entah kenapa sering muram.

'Sebentar. Shu Miyaji ? SHU !? SERIUS !?'

"EHHH !?!?", teriakku tiba-tiba.

Queela terperanjat mendengar jeritanku yang terbilang sangat nyaring. Berterima kasihlah ke pada lorong yang sepi ini karena kami tidak akan menjadi pusat perhatian.

"R-Rie !? Ada apa !?", tanyanya bingung.

Aku segera menggenggam tangan Queela, "Queela ! Tolong antarkan aku ke Shu Miyaji ! SE-KA-RANG !", teriakku.

Mungkin karena ikut panik, ia segera menarikku dan menjawab, "O-ok ! Ayo !"

Namun, dewi fortuna berpihak padaku, belum sampai di tujuan (baca : 3-A), kami sudah menemukan Three Elite itu di depan kami.

Tanpa basa-basi lagi, aku melepaskan tarikan Queela dan berlari ke arahnya, lalu, belum sempat 3 orang itu bertanya, aku tanpa ampun menendang salah satu tulang keringn yang bernama Shu, namun berhasil dihindari.

"Tidak berubah, ya...,", aku menjeda kalimatku, "Oniichan ?", lanjutku.

Queela lansung terbelalak, baru saja ia mau bicara, ucapannya terpotong salah satu TE, "Huoo !! Rie-chan juga ada, toh !? Kenapa kau tidak bilang, Shu !?", teriaknya, yang diketahui bernama Kazuto.

Queela cengok, "Er...Rie ?", panggil Queela. Rie tersadar masih ada sahabatnya, "Ah, aku minta maaf telah meninggalkanmu Queela. Aku masih ada urusan dengan si idiot ini.", kataku sambil menarik Shu.

Di lorong, aku melihat sekelilingku, memastikan tidak ada orang lewat, dan lansung menghadap Shu-Niichan, "Baiklah. Sekarang jelaskan kenapa kau di sini, Shu-Niichan ?", tanyaku.

Shu-Niichan malah terkekeh kecil, "Tidak ada yang bisa ditertawakan, Oniichan.", kataku sambil menekankan 3 kata. Shu-Niichan kelihatan gelagapan, "A-ha-ha...maaf, Rie. Aku...ditarik ke sini 3 tahun yang lalu.", katanya.

Ark !! Rasanya aku ingin meninjunya sekali lagi.

Pandangan Shu-Niichan yang awalnya santai lansung jadi serius saat melihat bekas pukulan di kaki dan tanganku, "Kau... tidak apa-apa, Rie ?", tanyanya khawatir.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now