Chap. 25 : Traitor from Academy

2.6K 173 3
                                    

Yuuma's Pov

Aku terdiam.

Ralat, kami semua terdiam.

Kami semua sudah melihat masa lalu milik Skylen melalui kekuatan sihir Eddy.

Perjanjian agar selalu menang dan kematian orang tua Skylen yang baru saja kami lihat begitu mengiris hati.

Dan janji akan selalu menang itu telah dirusak oleh Rie-chan dan Shu-kun.

Kini, Skylen sudah berhasil dikalahkan oleh Rie-chan dan  Shu-kun.

Ngomong-ngomong, aku sangat terkejut dengan kemampuan sihir Healing milik Shu-kun.

Sungguh, ia tak pernah menampakkan sihir itu sekali pun di hadapanku dan Kazu-kun,

Terpicu dengan apakah sampai sihir Healing muncul secara tiba-tiba ?

Eddy memecah keheningan, "Hei, kalian.", panggilnya.

Kami semua menoleh ke arah Eddy dengan bingung, "Bukankah kalian harus menyelamatkan teman kalian yang satu lagi ?", tanyanya.

Teman kami yang satu lagi ? Ah !

"Kaname !", seru Kazu-kun.

Ya, benar. Kaname-san.

Bukankah Kaname-san juga tertangkap ?

Eddy mengangguk, "Ya. Laki-laki itu ... dia mulai dalam bahaya ...", ujarnya.

Kami semua terbelalak, "Eh !? Apa !?", seru Dundy, terkejut, aku juga terkejut.

Kazu-kun menatap tajam Eddy, "Apa maksudmu ?", tanya Kazu-kun. Ah, ia nampaknya sangat kesal dengan perkataan Eddy.

Eddy memutar bola matanya malas, "Sebenarnya ... ah ! Susah diberitahukan !", serunya sedikit frustasi.

Aku mulai kesal dengan perilakunya.

Psh...

Lho ?

Rasanya udara di sini semakin panas, apa ini ulah Shu-kun, ya ?

Aku pun menoleh ke arah Shu-kun dan ya ! Benar, udara panas ini berasal dari perasaan kesal Shu-kun, "Shu-kun, tenanglah.", ujarku pelan, berusaha menenangkan Shu-kun.

"Apa maksudmu ? Jangan bertele-tele !!", seru Shu-kun kesal. Aduh ... aku diabaikan lagi.

Aku mengalihkan pandanganku ke Eddy, ia menghela nafas dan membuka mulutnya walau masih terasa sedikit perasaan keraguan, "Sebenarnya ... begini, ada beast yang sempat menghalangi perjalanan kalian, kan ?", tebak Eddy.

Kami semua tersentak, kenapa dia bisa tahu ?

"K-kenapa kau bisa tahu ?", aku menoleh dan melihat Akira menatapnya tidak percaya.

Eddy menggeretakkan giginya, "S-sebenarnya ... beast yang menghalangi kalian itu hanya lah jebakan supaya kalian berpisah ....", jawabnya sedih.

Kami semua kembali melebarkan kedua bola mata kami, "A-apa ? Siapa yang menjebak kami !?", kudengar seruan Mary yang kesal.

Waow, aku terkejut gadis pemalu seperti Mary ternyata bisa berteriak seperti itu.

.....

Hening.

Eddy tidak menjawab pertanyaan Mary, yang ia lakukan hanya lah mengepalkan kedua telapak tangannya.

"I-i-itu ..."

Eddy nampak sangat gugup mengucapkannya, terbukti ia menggigit bibirnya.

"...kau ?", kataku tiba-tiba.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now