Chap. 23 : Killer Rie and Shu's Parents

2.7K 179 11
                                    

Rie's Pov

"Carlay...? Carley...?", ucapku lirih dan pelan.

Aku melebarkan kedua bola mataku. Menatap tidak percaya dengan mayat yang ada di depan mataku.

Tanpa aku sadari, air mataku lansung mendesak ke luar dari kedua bola mataku dan sedetik kemudian air mata itu ke luar tanpa kuizinkan.

Sakit....

Dadaku terasa sakit dan sesak sekali.

Jadi...

Apakah ini adalah perasaan buruk yang terus aku rasakan dari tadi ?

Kematian Carlay dan Carley ?

Aku berdiri terpaku.

Rasanya tubuku terasa membeku seperti es.

Aku ingin kedua bola mataku berhenti melihat mayat mereka, namun entah kenapa tidak bisa.

Tragis.

Satu kata untuk men-deskripsi-kan mayat Carlay dan Carley adalah sangat tragis.

Banyak luka di mana-mana, dan semua luka itu masih mengeluarkan darah dengan derasnya.

Aku menggigit bibir bawahku, berusaha menahan isakan yang pasti akan ke luar tidak lama lagi.

Namun sayangnya, aku tak bisa menahan isakanku lagi.

Air mataku ke luar deras dengan isakan yang juga kuke luarkan.

"C-C-Carlay ? C-C-Carley ?"

Aku mendengar Mary mulai membuka suaranya. Dengan sangat terbata-bata. Masih shock melihat mayat mereka.

Tubuhku gemetar hebat.

Aku kembali mengalami perasaan yang kurasakan saat aku melihat seluruh teman sekelasku yang terbunuh karena diserang para penjahat kelas berat.

Aku merasa sentuhan erat di tangan kananku.

Dengan kepala yang gemetar, aku menoleh ke arah kananku dan melihat Shu-niichan menggenggam erat tangan kananku.

Seakan-akan berusaha sekuat tenaga untuk menenangkanku.

Tapi, sayangnya, tubuhku tidak bisa berhenti bergetar.

Hanya satu hal yang bisa aku rasakan.

Aku gagal...

Aku gagal lagi melindungi sahabat-sahabatku !!

Kenapa ?

Kenapa tidak aku saja ?

Kenapa tidak aku saja yang terbunuh saat itu dan saat ini ?

Kenapa harus mereka ?

Kenapa harus sahabat-sahabatku yang mengalami kematian ini ?

Mengalami kematian yang tragis seperti ini, kenapa harus mereka ?

Kenapa tidak aku saja ?

Kenapa ? Kenapa ?

Seluruh pertanyaan lansung memenuhi benakku.

Sayangnya, aku tak bisa menemukan jawabannya.

Aku tak bisa menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang ada di benakku.

Bayangan ayah dan ibu, yang sudah tewas, kembali menghantui pikiranku.

"Ara~kalian sedang berduka ya~?"

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now