Chap. 24 : Fight With Skylen and Skylen's Past

2.6K 169 4
                                    

Rie's Pov

"Baiklah~rupanya aku terlalu meremehkan kalian. Sekarang, aku akan mengeluarkan seluruh kekuatanku. Bersiaplah~"

Kalimat yang dike luar kan oleh Skylen sungguh membuatku dan Shu-niichan marah.

Aku mengeratkan genggaman tanganku di pedang es milikku, aku dan shu-niichan serempak berkata,

"Memang itu yang kami mau !!"

Aku kembali maju menyerang Skylen, pedangku beradu dengan sabitnya.

Crak

"!?"

Aku terkejut, membelalakkan mataku.

Dengan cepat, aku lansung menarik kembali pedangku yang sempat beradu dengan sabit sialan milik Skylen.

Aku cepat-cepat melihat pedangku dan aku lansung sangat terkejut.

Pedang es yang harusnya keras ini sedikit retak.

Retakannya terlihat jelas sekali.

Apakah ini semua karena tekanan dari sabit itu ?

Aku mengalihkan pandanganku ke Skylen yang sedang bertarung dengan Shu-niichan, dan aku melihat sabitnya sedikit berubah.

!!

Aku bisa melihatnya ! Sabit itu mengeluarkan aura berwarna hitam yang menyelimuti sabit itu.

Apa yang terjadi ?

Aku sama sekali tidak tahu apa yang terjadi.

Jadi, inikah yang dimaksud Skylen sebagai serius ?

Brak !

Aku terbelalak, "Shu-niichan !", jeritku spontan.

Shu-niichan jatuh ke tanah, aku bisa melihat luka sabetan di seluruh tubuhnya.

Sial ! Apakah kekuatan tekanan itu juga menggoyahkan mental Shu-niichan ?

Aku melihat Skylen menyeringai, "Ya. Memang benar. Kekuatanku adalah Aura maker. Aku bisa membuat aura yang membuat senjataku semakin kuat.", ujar Skylen.

Aku tersentak, terkejut. Apakah ia juga bisa membaca pikiran seseorang.

Skylen mengangguk, "Yep. Dan satu lagi, Mind Reading atau membaca pikiran. Hanya saja kekuatan Mind Reading milikku hanya muncul jika aku mengaktifkan Aura Maker.", kata Skylen.

"Jadi..."

Glup

Aku meneguk ludahku melihat Skylen menyeringai.

"Kalian tidak akan bisa menyerangku lagi karena aku sudah membaca pikiran kalian.", ujar Skylen.

Keadaan hening.

Aku menurunkan sedikit pedangku dan menundukkan kepalaku.

"Apa peduliku ?", tanyaku tiba-tiba.

Aku bisa merasakan semua orang bingung dengan ucapanku, termasuk Skylen sendiri.

Aku tidak memedulikan mereka dan melanjutkan ucapanku.

"Kalau aku boleh jujur, aku memang merasakan kalau tidak mungkin dan mustahil aku bisa mengalahkanmu.", lanjutku.

Aku bisa merasakan tatapan meremehkan dan seringaian Skylen.

"Tapi kalau dibalik, bukankah semua yang terjadi sekarang adalah sesuatu yang mustahil ?", tanyaku.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now