Chap. 14 : Satoushi, Are You Fine ?

3.2K 227 32
                                    

Satoushi's Pov

Aku masih memikirkan tentang sosok laki-laki misterius yang tadi pagi.

Aku menoleh ke arah master Rie, ia nampak memikirkan hal yang sama denganku.

Perubahan sikapku sepertinya membuat Dundy merasa sangat aneh dan takut. Ia bahkan sampai bergidik saat ia bertanya apa yang terjadi padaku.

Aku kembali memikirkan master Rie.

Wajahnya cantik...

Serius. Berkali-kali lipat lebih cantik daripada wajah master Kayo (di ujung sana, Kayo bersin-bersin sampai berkata : Siapa yang ngomongin aku, hah !?).

Wajahku merona merah melihat master Rie. Sungguh, kenapa denganku hari ini ? Kenapa aku merona terus ? Bahkan aku mengingat saat aku menggenggam tangan master Rie.

'Lembut...', batin Satoushi dengan wajah merona.

"Satoushi, sumpah, aku serius. Hari ini kamu kenapa, sih ? Biasanya berisik dan heboh banget sampe orang kesel. Sekarang sunyi. Tobat, ya, nak ?", tanya Dundy sambil menempelkan tangannya di keningku.

Sialan ! Nih, anak minta dihajar, ya !?

BUAK !

Dan dengan wajah kesal, aku benar-benar memukul kepala Dundy.

"Aow..aow, apa-apaan, Satoushi !?", tanya Dundy kesal sambil sedikit meringis. "Padahal aku ga bohong, lho ! Serius, duarius sekalian ! Tingkahmu kayak orang lagi kasmaran !", seru Satoushi.

Saat Dundy mengatakan kata 'kasmaran', lagi-lagi wajahku merona tanpa persetujuanku.

Kaname, Chris, dan Varl yang memperhatikan pertengkaran kami nampak sangat terkejut. Apa mereka terkejut melihat rona merahku ?

"Bagus. Bagus sekali."

"Selamat, Satoushi."

"Omedetou, Satou."

Ucapan selamat diucapkan satu-persatu oleh Chris, Kaname, dan Varl.

Aku dan Dundy menatap bingung.

Apa yang mereka bilang 'selamat' ?

Dundy menggaruk kepalanya bingung, "Apa maksud kata selamat kalian ? Chris ? Kaname ? Varl ?", tanya Dundy mewakili pikiran kami.

Chris menatap lembut, "Selamat. Kau sudah mendapatkan cinta pertama, Satoushi.", ujar Chris.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

BLUSH !

Bagus. Bagus sekali. Wajahku sekarang benar-benar sangat merah. Sangat.

"A-a-a...apaa--" "Jangan membantah. Aku absolute, ingat itu (author : "Akashi Seijuro, is that you ? :v").", potong Kaname dengan wajah serius.

Aku lansung memalingkan wajahku yang merah dengan sedikit berdecih kesal.

Varl menepuk tangannya dengan wajah datar, "Jadi, siapa incaranmu kali ini, wahai penyihir playboy se-kota ?", tanya Varl ke padaku dengan kalimat yang sedikit kejam.

Aku memegang kepalaku, "Aku akan menjawab kalau kau menghilangkan kata 'playboy' itu.", jawabku sambil menghela nafas sedih.

Varl mengangguk-angguk.

Dengan (sangat-amat-terpaksa) jariku, aku menunjuk master Rie yang nampak sedang mengobrol dengan... em, kalau tidak salah namanya Shu.

Semua spontan membelalak.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now