Chap. 32 : Kay Vs. Mark

2.5K 162 10
                                    

Shu's Pov

Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat sekarang.

Kay, dia berubah. Sangat berubah.

Bukan lagi Kay yang ceroboh, ceria-

Well, dia masih ceria.

Malah makin ceria.

Kay yang kulihat sekarang adalah sosok yang sadis dan tidak segan-segan menyiksa orang lain.

Apa yang terjadi ?

Aku tidak mengerti. Sungguh.

Aku kebetulan melihat Asseyn yang tersenyum miris.

Aku merasa ... kalau ia tahu sesuatu soal kepribadian Kay yang berubah drastis ini.

Aku menepuk pelan pundaknya, membuat ia terperanjat.

Asseyn menoleh padaku, "Senior Shu ? Ada apa ?", tanyanya.

Aku menatap Asseyn lamat-lamat, "...Hei, Asseyn. Kau tahu soal kepribadian Kay yang berubah drastis ini ?", tanyaku pelan.

Glek

Asseyn terlihat meneguk ludahnya, "K-Kenapa Senior Shu bertanya padaku ?", tanya Asseyn balik.

Dilihat dari gelagatnya, aku yakin ia tahu sesuatu.

Mataku masih menatap Asseyn lama, "Kau bertemu dengan Kay lebih dulu dibandingku. Aku yakin kau tahu sesuatu.", jawabku.

Asseyn menghela nafas, dan memasang pose berpikir.

"...kau tahu..?", tanyanya tiba-tiba.

Aku mengeryitkan keningku, mana aku tahu kalau ia tidak beritahu apa-apa.

Aku tidak suka basa-basi seperti ini.

"Tidak. Kau tidak beritahu aku apa-apa, jadi aku tidak tahu.", jawabku agak sinis dan sarkatis.

Asseyn tertawa kering, "...Ha ha ha. Maaf.", ujarnya lalu terdiam lagi.

Huh ... dia mau bicara atau tidak, sih !?

Aku menghela nafas kesal, "Asseyn, to the point, please.", pintaku menahan kesal.

Asseyn mengangguk, "Kau tahu... Kay, ia memiliki kepribadian lain di dalam dirinya sendiri. Kepribadian yang berbanding balik dari kepribadian awalnya.", ujar Asseyn.

Aku melebarkan kedua bola mata iris merahku.

Kepribadian lain ?

Kay memiliki kepribadian ganda ?

"..maksudmu kepribadian ganda ?", tanyaku ragu-ragu.

Asseyn menghela nafas dan mengangguk, "Ya. Kepribadian gandanya bernama Kai. Yang tahu soal kepribadian lain Kay, hanyalah aku. Zun dan ... Queela tidak tahu.", jawab Asseyn.

"Kai, dia ... sadis. Sangat berbanding terbalik dengan Kay. Dia tidak pernah ragu-ragu membunuh orang, namun memiliki sifat melindungi yang kuat.", lanjut Asseyn.

"Selain itu, Kay tidak bisa mengendalikan Kai jika Kai sudah mendesak ke luar. Seperti sekarang.", Asseyn menunduk.

Asseyn menarik nafas, "Aku tidak tahu apa yang terjadi sehingga membuat kepribadian lain Kay--Kai, mendesak ke luar.", ujar Asseyn.

Aku menunduk, memikirkan alasannya lamat-lamat.

"Yang aku tahu, pasti berhubungan dengan gadis anggota Magic White Organization itu, Jena Voidarey.", kata Asseyn tiba-tiba.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now