Photo : Rie Ayanasaka
Shu's Pov
E-eh ? Kazu-kun !?
"Yo, minna-san (Yo, semuanya) !", serunya riang, seperti biasa.
Apa maksudnya kata 'Yo' tadi, Kazu-kun !?
"Kazuto-kun ? Kok, kau bisa...?", tanya bingung Yuu-kun.
Kazu-kun kembali tersenyum lebar seperti biasa yang ia lakukan.
"Kalian semua tahu, suara meriam air milik Yuuma-kun itu sangat terdengar jelas.", jawab Kazu-kun sambil tersenyum.
Aku melihat ke arah Yuu-kun yang terkekeh kecil sambil mengusap tengkuknya.
Tiba-tiba, Kaname-san, Satoushi-san, dan Varl lansung mendatangi Kazu-kun.
"Eh ?", Kazu-kun terlihat terkejut dan menatap bingung ketiga orang itu -Kaname-san, Satoushi-san, dan Varl- .
Kaname-san menggenggam erat tangan Kazu-kun.
"Kazuto-san ! Tolong pertemukan kami dengan Master kami, Master Kayo !", seru Kaname-san.
Satoushi-san memandang Kazu-kun dengan tatapan memohon-mohon alias puppy eyes.
Varl masih memasang tampang datar.
Menurutku ia seperti berkata 'kalian-terlalu-berlebihan-sekali-,-santai-saja'.
Namun, jika lebih diteliti akan terlihat keinginannya yang besar untuk bertemu dengan seseorang, yaitu Kayo, master mereka.
Huh ! Tak kusangka kalau Varl rada-rada tsun-tsun.
"Shu-kun ! Apa yang kau pikirkan !?"
Seruan Yuu-kun membuatku tersentak.
Saat aku sadar, aku menyadari bahwa aku sudah tertinggal cukup jauh dari teman-temanku.
Aku segera menyusul mereka dengan terburu-buru.
Rie-chan mendekati dan memasang tampang heran, "Shu-niichan, apa yang kau pikirkan ?", tanya Rie-chan.
Bukan sulap bukan sihir--Rie-chan yang tadi paling depan tiba-tiba sudah ada di sampingku.
Aku terlonjak kaget.
"Wua--", seruan terkejut-ku tertahan sebuah jari yang terletak di bibirku.
Dan itu adalah jari Rie-chan.
"Ssstt...", Rie-chan meletakkan jari telunjuknya ke arah bibirnya, "Jangan berteriak, Shu-Niichan. Itu berisik.", ujar Rie-chan.
Jleb
Pisau imajiner menancap tepat di dadaku.
Aku lansung memeluk Rie-chan manja, "Hidoii na, Rie-chan~" ("Jahat deh, Rie-chan~"), rajukku manja.
(Kazuto dan Yuuma yang melihat interaksi kakak beradik Rie dan Shu lansung menggeleng-gelengkan kepala.
"Sister-Complex sudah terdeteksi.", gumam Yuuma dan Kazuto sambil menatap datar.)
***
Author's Pov
Perkataan menusuk Rie justru membuat Shu menjadi gemas sendiri.
Dengan kekuatan penuh, ia lansung memeluk manja Rie, "Hidoii ne, Rie-chan~" (jahat deh, Rie-chan~), ujar Shu.
Rie lansung terkesiap dan perempatan mulai muncul di keningnya.
YOU ARE READING
Magician Academy [END]
FantasyRie Ayanasaka, anak yatim piatu yang tinggal di daerah Nagoya. Hidupnya dilalui penuh penderitaan. Pandangan memuakkan yang ia terima dari orang-orang, membuat Rie membenci kehidupannya. Ditambah dengan perlakuan busuk dari bibinya, membuat Rie sud...