Chap. 8 : Magic Black Organization Mulai Beraksi !

3.8K 237 13
                                    

Rie's Pov

Aku mengambil kertas yang bertuliskan daftar incaran Magic Black Organization yang kutemukan sebelum hari perlombaan Creative Magic Battle. Aku segera berjalan mencari Ren.

Baru saja berjalan, aku sudah lansung melihat Ren, "Ren !", panggilku.

'Hm'. Hanya itulah jawaban Ren saat aku memanggilnya sambil melihat ke arahku. Tanpa basa-basi lagi, aku lansung menyodorkan kertas itu ke arah Ren. Ren memandangku dan kertas ini bingung.

"Apa ini ?", tanyanya.

"Baca saja.", jawabku singkat.

Kulihat Ren membaca kertas itu, dan matanya lansung membelalak lebar. Ia menggeretakkan giginya. Aku sama sekali tidak bingung karena aku juga melakukan hal yang sama saat membaca kertas itu.

"Apa...ini ?"

"Seperti yang kau lihat...", jawabku.

Ren lansung meremas kertas itu, sama seperti apa yang kulakukan saat aku menemukan kertas itu.

"Tch...,"

"..., ini, sih, sudah gawat...", katanya pelan.

Aku mengangguk pelan, menyetujui perkataan Ren.

"...Bagaimana ini, Ren ? Apa kita harus beritahu mereka semua...?", tanyaku dengan wajah sendu. Kulihat Ren terlihat sedang menimang-nimang pertanyaanku sampai ia menghela nafas.

"Kalau menurutku...lebih baik kita rahasiakan dulu.", jawab Ren. Aku menundukkan kepalaku sambil bergumam, "Begitu, ya...baiklah.", kataku.

Suasana kembali hening antara aku dengan Ren. Atmosfir di sekitar kami mendadak dingin karena bingung akan rencana Magic Black Organization, suasana masih hening sampai...

"Rie !"

--sebuah suara menginterupsi pikiran kami.

Aku tersentak dan segera menoleh ke belakang, melihat Queela, Shu-Niichan, Kazuto-san, Yuuma-san, Asseyn, Kay, Zun, Akira, dan Jimmy.

Kulihat Queela segera menghampiriku, "Kyaa~Rie akhir-akhir ini dekat sekali dengan Ren, ya~", ujar Queela. Wajahku lansung merona merah, "A-apaan sih ?", tanyaku canggung.

Kulihat Shu-Niichan yang menatap Ren iri, Queela yang berbinar-binar seakan-akan membayangkan kisah cinta sejati, Kazuto-san yang menatap kami malas, Yuuma-san yang menatap kami lembut, Jimmy, Zun, Kay yang menatap kami bingung, dan terakhir, Asseyn yang menatap Ren dengan sifat keposesif-an dengan sahabat perempuannya.

Mereka seakan-akan membayangkan aku dan Ren membicarakan sesuatu yang menyenangkan, padahal sebenarnya tidak.

Pembicaraan kami...jauh lebih serius daripada pikiran mereka.

"By the way, Rie, ke sini sebentar, deh.", panggil Jimmy. Aku menoleh ke arahnya sambil menatapnya bingung, mengisyaratkan perkataan 'ada apa ?'.

Jimmy menarik tanganku, menjauh dari kerumunan, entah kenapa, Jimmy juga menarik Ren.

Jimmy membawa kami ke sebuah lorong yang sepi, Ren bertanya masih dengan gaya cueknya, "Ada apa menarik kami sampai ke sini, Jimmy ?", Jimmy menatap kami serius. Sedikit membuat kami bingung karena Jimmy adalah orang bertipe easygoing.

"Aku tahu perbuatanku tidak sopan, Ren. Rie.", katanya tiba-tiba, membuat aku mau pun Ren melihat bingung, "Apa maksudmu ?", tanyaku.

Jimmy menghela nafas, "Itu... ah, susah menjelaskannya. Pokoknya, yang ingin kukatakan adalah... aku mendengar pembicaraan kalian.", kata Jimmy.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now