Chap 33 : Rie's Color Eyes

2.7K 172 31
                                    

Rie's Pov

Apa, sih, yang dia katakan ?

Menangkapku ?

Ia menyebalkan. Ia kira semudah itu untuk menangkapku ?

Aku mendengus sebal, "Kata-katamu sungguh menyebalkan.", cecarku.

Ia, yang katanya namanya Reiji, terkekeh pelan, "Khu khu khu, aku serius, lho.", balasnya.

Aku kesal, serius.

Aku mengangkat panahku dan lansung menembaknya, namun panahku dihindari dengan mudahnya.

"Tch.", decih sebal.

Dia, Reiji, terkekeh, "Panah seperti itu justru mempersulit penyeranganmu, kau tahu ?", tanyanya sombong.

Aku mendengus, tentu saja aku tahu. Namun aku bingung apa yang harus kuke-luar-kan.

"Huh, tentu saja aku tahu.", sahutku.

'Mungkin sudah saatnya aku menggunakan itu.', batinku.

Aku menutup mataku, meluruskan nafasku, dan berkonsentrasi.

2 detik setelah, aku merasakan atmosfir di sekitarku berubah menjadi lebih lambat.

Aku membuka perlahan mataku.

Hal pertama yang kulihat adalah Reiji yang berlari dengan lambat ke arahku.

Aku mengangkat pelan panahku, dan sedikit berlari ke arahnya.

Aku dapat merasakan seruan tidak percaya dari teman-temanku.

"R-Rie-chan !?", ini seruan Yuuma-san.

"Master Rie...?", ini lirihan Varl.

Shu-Niichan juga menatapku terkejut, "Rie...sihirmu..", lirih Shu-Niichan.

Mary melanjutkan perkataan Shu-niichan, "Rie ! Slow Motion in Feelingmu ! Muncul lagi !", seru Mary.

***

Author's Pov

Slow Motion in Feeling Rie muncul lagi.

Kali ini, selain tubuhnya, pedangnya juga ikut diselimuti aura putih.

Dan tambahan lagi, mata Rie yang awalnya berwarna merah membara, sekarang menjadi warna putih bersih.

Semuanya menatap Rie sambil melebarkan kedua bola mata mereka.

Tidak terkecuali Mark, Kai, Redya, dan Reiji.

Bahkan Mark dan Kai yang sedang bertarung hebat lansung terhenti karena hempasan kekuatan Rie.

Rie berlari secepat kilat ke arah Reiji yang masih terpaku karena kekuatan Rie.

Panah ditembak secepat kilat.

Setelah panah ditembakkan, keberadaan panah itu lenyap...--

"ARRGHH !!!"

--...sampai jeritan Reiji tiba-tiba muncul karena merasakan suatu benda tajam yang menancap di lututnya.

Setelah dilihat, ternyata benda tajam itu adalah panah berlapis api berwarna merah-hitam.

"REIJI !!", seru Redya panik.

Mark menatap tidak percaya.

'Tidak mungkin...kapan panah itu tertancap di sana ?', batin Mark berkecamuk.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now