xiv : 18+ parental advisory!

4K 455 279
                                    

📜

"Habisi semua orang di wilayah itu ..."

Apa bedanya kenyataan dengan mimpi buruk?

Ia adalah seorang ayah, yang darahnya mengalir dengan deras di dalam tubuh. Tetapi, waktu itu (saat segalanya berubah) ayah sudah membuang dirinya─juga bunda dan kakak.

"... tanpa terkecuali."

Betulan ini adalah mimpi buruk untuk dirinya─dari dua puluh lima tahun ia menjalani masa-masa yang sulit. Kedua buku-buku tangannya mengepal dan ia─lelaki bernama Kim Taehyung itu tidak bisa untuk tidak melebarkan kedua atensi.

Ketika keadaan sudah berubah terbalik, Taehyung tahu kakaknya (Seok Jin) sedang melewati masa-masa yang sulit─bahkan sampai detik ini. Ia lantas bersusah dengan selalu menuruti keinginan Nam Joon agar kelak keadaan dapat dirubahnya kembali. Nyatanya, Taehyung tak berdaya menekan pengaruh dan kekuasaan ayahnya yang sudah menjadi-jadi.

Keangkuhan, kediktaktoran, kekejian; sesungguhnya apa yang ia kerjakan bersama ayahnya sangat kontradiktif untuk dirinya. Taehyung bukanlah sosok yang kemanusiaannya sudah lenyap, melainkan ia adalah hasil yang sama persis dengan ibu dan kakaknya.

"Ayah ...." Suaranya mencicit, ia bergumam lirih; memerhatikan presensi tegap Nam Joon di depan sana─yang tengah mempresentasikan keinginannya untuk melenyapkan semua warga di kawasan 74. Kira-kira ada sekitar 25% populasi di negara X yang ingin Nam Joon bantai secara hidup-hidup.

Bukan tanpa alasan Nam Joon melakukan ini semua: 32 dan 74 adalah dua wilayah yang dianggap destruktif. 32 yang berada di pulau bagian sebelah timur dan 74 yang berada di sebelah barat, dianggap berpotensi melemahkan politik internal─khususnya 74 yang berada dekat dengan ibukota 141.

Demonstrasi dan kericuhan yang merebak digadang-gadang mampu mengagitasi warga di daerah 141─mendroktinisasi paham-paham radikal dan terorisme. Sehingga, Nam Joon menganggap bahwa agama sudah tidak lagi relevan dengan zaman; selain memang dapat melemahkan ekonomi dan politik negara.

"Jadi, segera siapkan pasukan khusus untuk menghabisi mereka," Ketegangan kembali menjalari syaraf-syaraf, "dan rapat hari ini kita akhiri sampai sini."

Kini Taehyung barulah sadar kalau Nam Joon sudah benar-benar berubah menjadi seorang iblis.

© ikvjou ©

"Pastur Kim benar-benar tidak bisa dihubungi?"

Mengangguk skeptis, ia tatap lekat Yoona yang berada di sebelahnya. Selama beberapa menit kedua manusia itu hanya saling pandang, sebelum akhirnya Jung Kook memutuskan untuk melepaskan borgol yang melekat di tubuh Hellen.

Ada kesedihan yang mendalam, kesedihan yang mencekik hatinya begitu melihat rupa Hellen yang mengenaskan. Dengan seulas senyum, Jung Kook meletakan telapak tangannya di atas mata lalu mengusapnya turun.

"Innalillahi wa innalillahi rojiun."

© ikvjou ©

"Sebenarnya kamu ingin mengajak saya ke mana?"

Hening.

Suara mengerik jangkrik mengisi kebungkaman Seok Jin. Pemuda itu terhenti, berbalik sedikit ke belakang guna menggapai presensi Christa. Sesaat kedua bola matanya mengerjap sebelum akhirnya ia melangkah maju─mengganyang jarak di antara mereka.

Ia biarkan kebungkamannya bertahan; entah bagaimana pemuda itu bisa mengatakan sepatah kata sedang otaknya saja tak bisa mencerna apa pun selain perkara mengenai gadis itu─Christalinanya yang ia sukai.

Candramawa [BTS FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang