ch.29: Enemies

4.1K 382 109
                                    

Di chapter kemarin seseorang sudah bisa menganalisa yg dilakukan si 'oriental woman' itu. Silakan analisanya dilanjutkan di chapter ini.

#####

Seperti halnya Tycoon lainnya yang memiliki seorang ajudan terpercaya yang bisa jadi tangan kanan dalam mengurus segala hal baik itu mengenai pekerjaan maupun urusan pribadi, Kyuhyun juga sangat percaya pada Sekretaris Jung yang tidak lain adalah putra dari ajudan sekretaris Tuan Cho sebelumnya.

"Aku curiga kejadian kecelakaan kemarin belum berakhir" Kyuhyun bicara empat mata dengan Sekretaris Jung di ruang studi apartmennya, demi keamanan Sungmin kali ini Kyuhyun tidak tidur di kantor karena biasanya Kyuhyun menolak kehadiran bodyguard Sungmin saat sedang berdua dengan Sungmin.

Sungmin sendiri sedang mandi, 4 bodyguard menjaga keamanan di depan apartmen.

Sekretaris Jung datang untuk melapor tentang sampel kopi yang diperiksanya, tidak ada racun di dalamnya melainkan zat yang terurai dari pil tidur. Tujuan wanita asing itu memberikan kopi itu pada Sungmin bukan untuk membunuhnya tapi untuk menculiknya.

"Jadi menurut anda ini ada hubungannya dengan kecelakaan mobil anda?"
"Aku pikir semua sudah berakhir karena James sudah pergi, aku curiga dia pelakunya, tapi nyatanya hal itu tidak berhenti bahkan meski James sudah pergi keluar dari Korea, dan sekarang Sungmin juga diincar, James tidak mungkin akan membahayakan Sungmin, masih ada orang lain yang tidak aku tahu yang mengincar kami diluar sana"
"Apa anda ingin kembali memeriksa kecelakaan itu?"
"Hm, darimana kita akan memulainya?"
"Mungkin bisa dimulai dari daftar stasiun tv asing yang datang ke Samdae, tapi aku sedang diskors aku tidak memiliki otoritas disana untuk sementara waktu jadi aku serahkan semua padamu"
"Baik presdir"
"Kyu..." Sungmin tidak tahu ada sekretaris Jung jadi dia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, "ah.. sekretaris Jung apa anda sudah dapat hasil pemeriksaannya?" Sungmin jadi ingat kejadian siang tadi.
Sekretaris Jung membungkuk hormat saat melihat Sungmin di pintu, "saya sudah dapatkan hasilnya"
"Lalu?"
"Tidak ada zat yang berbahaya, hanya... obat tidur presdir Lee" ucap sekretaris Jung.
"Obat tidur? Apa dia mengincarku? Dia mau menculikku? Mau minta tebusan?"
"Kami masih belum bisa memastikannya, ada beberapa hal yang harus diselidiki dulu" Kyuhyun menjawab Sungmin.
"Apa kau tahu kemungkinan siapa orang yang menyuruh mereka?" Sungmin beralih memandang Kyuhyun.
"Sekretaris Jung segera lakukan apa yang baru saja kukatakan, kau bisa melaporkannya via telpon"
"Baik Tuan presdir, saya permisi" Sekretaris Jung membungkuk pada keduanya secara bergantian.
"Kyuhyun kau belum menjawab pertanyaanku"
Kyuhyun berdiri sambil mengencangkan ikat piyama yang dipakainya lalu dia mendekati Sungmin.
"Kita bicarakan di kamar, hari ini pasti cukup melelahkan untukmu, jadi istirahatlah" Kyuhyun membawa Sungmin ke kamar Sungmin lalu diapun ikut naik ke tempat tidur.
"Kyu-.." belum sempat selesai menyebut nama, Kyuhyun sudah menoleh.
"Kau sangat penasaran?"
"Aku cemas, bukannya penasaran"
"Aku tidak tahu siapa kira-kira yang mengincar kita, tapi aku pastikan kau akan baik-baik saja"
"Kau akan menjagaku?"
"Tentu saja"
Sungmin memeluk Kyuhyun, "aku cemas, apa itu berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi padamu? Mereka juga mengincarmu Kyu..? Tunggu.. aku bisa melakukan sesuatu, kita akan perketat keamanan, aku akan tambahkan personil bodyguard untuk menjagamu"
Kyuhyun tersenyum, "apa kau mau memperlakukanku seperti aku ini tuan putri?"
"Jangan bercanda, ini soal nyawa" Sungmin mau menelpon CEO perusahaan layanan jasa pengawalan tapi Kyuhyun menarik tangannya dan menciumnya dengan agak sedikit memaksa.
Sungmin heran kenapa di saat seperti ini Kyuhyun menciumnya tapi dia tidak menolak, dia tetap membalas ciuman suaminya. Sampai saat Sungmin merasa Kyuhyun tidak juga melepas ciuman, akhirnya Sungmin terpaksa sedikit mendorong dada Kyuhyun.
"Untuk apa ciuman ini?"
"Karena kau terlihat sangat cemas, aku selalu merasa tergoda saat melihatmu cemas seperti ini"
"Apa kau gila?"
Kyuhyun tersenyum, "itu membuatku merasa aku ini berarti" Kyuhyun berbaring merentangkan tangannya menunggu Sungmin memeluknya "ayo tidur" .
"Kita belum selesai bicara"
"Belakangan ini sudah banyak hal terjadi, aku ingin sebentar saja santai bersamamu, tidak bisa?"
"Nyawamu terancam tapi kau masih ingin merasa santai"
"Rumah ini sudah dijaga bodyguard dengan ketat, mau apa lagi? Aku tahu kau akan panik seperti itu, tanpa suatu kejadian saja kau dikelilingi bodyguard apalagi sekarang seperti ini, aku tidak ingin membicarakannya denganmu karena kau akan jadi semakin panik"
"Kenapa kau begitu?"
"Ayo tidur" Kyuhyun mengayunkan tangannya, akhirnya Sungmin berbaring memeluk dadanya.
"Hubungan kita baru saja dimulai tapi kenapa ada hal seperti ini? Menyebalkan"
"Tapi aku senang melihatmu cemas"
Sungmin mendongak, "kau tidak perlu menunggu ada kecelakaan dan dikejar pembunuh bayaran kalau kau mau merasa kau ini berarti, aku akan setiap hari bilang 'aku cinta padamu' kalau itu yang kau mau"
"Kemana hilangnya pangeran cilik yang arogan?"
"Apa? Kau menyebutku apa? Pangeran cilik..a..a.." Sungmin menunduk kembali menempelkan pipi di dada Kyuhyun, dia teringat sikapnya dulu yang begitu arogan, sekarang dia mau mengucapkan kalimat mesra seperti itu setiap hari. Sungmin jadi malu sendiri. Untung saja Kyuhyun sedang berbaring tidak melihat wajahnya.
"Tapi kita belum melakukan malam pertama, aku tidak akan biarkan mereka mengganggu kehidupan kita".

UnUsual MarriageWhere stories live. Discover now