Resmi

15.2K 1K 1
                                    

Bulan bersinar dengan riangnya. Malam ini, diakhir bulan September, aku dan Gana melangsungkan pertunangan. Ia menyematkan cincin di jari manisku, begitupun aku. Acara berlangsung dengan khitmat dan dihadiri oleh orang-orang tertentu, seperti kolega papa dan Om Wijaya, guru-guru di sekolah dan beberapa teman di kelas.

Gana terlihat sangat tampan dengan jas putih yang dipakainya, sementara aku dibalut dengan gaun berwarna senada. Aku sangat bahagia. Bagaimana tidak? Sekarang, aku bukan hanya sekedar kekasih, tetapi tunangan Gana. Aku sangat bersyukur untuk itu.

Aku dan Gana menemui para tamu undangan. Setelah berbincang dan bersalaman dengan kolega papa dan Om Wijaya, kami menemui teman-teman kami yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Aku mencari-cari seseorang, namun tak kutemukan di antara mereka.

"Kamu mencari siapa, Al?" bisik Gana.

Aku menggeleng cepat, lalu tersenyum padanya.

"Tidak ada."

"Gana, Alea, jangan lupa pajak tunangannya, ya?" ucap Aldo sambil terkekeh.

"Belum puas merampok uang jajan gue?" ucap Gana sinis.

"Santai, bro. Bercanda," ucap Aldo sambil mengacungkan dua jarinya.

"Ya sudah, gue traktir nanti," ucap Gana pasrah.

"Nah, gitu dong, bro. Kalau begini kan baru namanya Gana ganteng."

"Sudah dari dulu gue ganteng."

Aldo meringis, beberapa detik kemudian ia menepuk bahu Gana singkat.

"Jaga Alea, jangan sampai buat dia nangis, selalu buat dia tersenyum, bro."

"Tanpa lo minta pasti bakalan gue lakukan," ucap Gana sembari menepuk dadanya.

"Aduh, tersandung gue," ucap Aruna dengan nada dibuat-buat.

"Tersanjung, Run," ucapku dan Aldo bersama.

"Eh, iya."

Perbincangan pun berlanjut, mataku mencari-cari keberadaan wanita yang beberapa hari ini dekat dengan Gana, Thea. Aku tak melihatnya berada di antara kerumunan teman-teman. Apakah ia tidak diundang?

"Al, diajak teman-teman foto, tuh."

Aku terkesiap. Aku menatap mereka lalu mengangguk. Kamipun berfoto bersama dengan pose beragam. Setelah selesai, mereka sibuk berkutat dengan handphonenya masing-masing, sepertinya mereka akan mempostingnya.

Benar saja, beberapa menit kemudian, handphoneku dan Gana bergetar menandakan sebuah notifikasi. Aldo, Aruna, dan Rendy memposting sebuah foto dengan caption yang sama, "Happy engagement day, Aleasha and Fatamorgana. Hopefully you both can get to the marriage level."

"Aamiin."

☜☆☞

Fatamorgana | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang