Bab 41 - Money Talk

1.6K 201 93
                                    

Karena 10-12 bab lagi END season 1, Kebut deh....

DAPAT 123 Vote dalam 24 jam, UPDATE LAGI SELASA.

Kalau enggak, ya sampai jumpa Rabu!

Raya masih tak bisa melepaskan matanya dari layar ponsel cerdasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raya masih tak bisa melepaskan matanya dari layar ponsel cerdasnya. Jemari wanita itu terasa kebas dan bergetar. Bram menyadari kegundahan istrinya dan melihat pesan apa yang mampu membuat Raya begini panik.

Alis pria itu mengerut kencang. Dadanya yang sempat tenang kini kembali bergemuruh. Berani sekali Adnan lancang melakukan itu! Sejenak dibuang pandangannya ke luar jendela mobil. Bram khawatir tanpa sadar dia menatap nanar dan mungkin membuat istrinya ketakutan.

"Mas! Kita harus bagaimana?" Raya meremas lengan Bram kuat-kuat. "Mas Adnan punya banyak koneksi di kepolisian. Aku khawatir dia...."

"Ssst.... Jangan berpikir macam-macam. Kita harus fokuskan untuk mencari Daffa." Bram berusaha mengontrol suaranya agar tidak terlalu panik. "Sekarang kamu istirahat saja dulu. Tiduran. Aku pun punya banyak kenalan detektif swasta meski memang mereka tidak terlihat bekerja di permukaan karena saat ini di Indonesia pekerjaan mereka belum diakui secara legal. Namun, kemampuan mereka terpercaya. Aku yakin, kita bisa menemukan Daffa."

"Kumohon, temukan Daffa lebih cepat dari Mas Adnan. Aku sungguh-sungguh takut.... Bagaimana jika..."

Tiba-tiba tubuh Raya ditarik dan didekap kuat. "InsyaAllah semua baik-baik saja. Kamu kencengin aja doa. Biar aku yang ikhtiar. Tugasmu hanya istirahat dan memompa ASIP sebanyaknya demi Daffa saat dia pulang nanti."

Bram melepaskan dekapannya dan membelai wajah istrinya lembut. "Kita InsyaAllah bisa melalui ini berdua."

"Aamiin." Raya membalas dengan isakan.

Mami Lena dan Pak Eko memandang keduanya dari kaca spion tengah dengan perasaan pedih yang menyayat.

Raya akhirnya berhasil ditidurkan dengan obat tidur dosis sangat rendah yang diresepkan dokter pribadi keluarga Bimantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raya akhirnya berhasil ditidurkan dengan obat tidur dosis sangat rendah yang diresepkan dokter pribadi keluarga Bimantara. Perempuan itu begitu stres dan akan memengaruhi ASI-nya. Karena itu, dokter terpaksa memberikan obat dan ternyata sudah cukup mampu membuat Raya terlelap.

Putra yang Tak Kupunya x Ketabahan Seorang JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang