9. Marigold

1.2K 86 2
                                    

Follow dulu yuk, biar nggak ketinggalan info tentang Samara Abel Vicky

Enjoy the music enjoy the story

Aku bersyukur, semuanya normal ketika aku sampai di rumah setelah pulang dari rumah Abel

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Aku bersyukur, semuanya normal ketika aku sampai di rumah setelah pulang dari rumah Abel. Hingga pagi hari menjelang, tidak ada yang menyinggung tentang peristiwa kemarin.

Rendra mungkin tidak memberitahukan kebohonganku kepada Bunda maupun Papa. Untuk pertama kalinya aku berada di pihaknya.

Sepedaku berembun di parkiran bersama sepeda lain milik sekolah yang sering disewakan. Jika Rendra menjemputku lagi siang nanti, aku akan menolaknya mentah-mentah.

Kasihan sepedaku, dia pasti sedih karena tak dibutuhkan.

Aku mendengar bisik-bisik di koridor tentang ulangan sejarah yang akan dilakukan jam pertama nanti.

Saat aku masuk ke dalam kelas, sebagian orang sedang mondar-mandir sambil menghafalkan materi di dalam buku.

"Itu master sejarahnya udah berangkat!" seru Ethan, cowok berkacamata penakut yang pernah disuruh Laras menelan daging ayam mentah di kantin.

Aku menoleh ke belakang. Tidak ada orang di sana, berarti Ethan sedang bicara padaku.

"Gue?" tanyaku memastikan.

"Bukan elo, bayangan lo," sahut Ethan disahut tawa teman-temannya.

Aku berdecak.

"Nanti contekin gue ya, Ra," pinta Ethan.

Aku tersenyum tipis. "Kalau ketahuan Pak Tio gimana?"

"Enggak, nggak mungkin." Ethan menyempatkan diri duduk di mejaku.

"Ya udah, kasih tau gimana gue bisa kasih lo contekan? Lewat telepati?" tanyaku dengan nada bercanda.

"Ulangannya di lab, di sana banyak tempat tertutup. Gampang buat nyontek."

Bibirku membengkok sebelah. "Kenapa nggak bawa buku sekalian? Seru kan bisa nyontek di tempat tertutup?"

"Entah kenapa gue lebih percaya isi kepala lo daripada isi buku, Ra," sahut Ethan membuat satu kelas menyoraki kami.

Aku tersenyum canggung. "Percaya sama gue? Awas, anak buah Laras banyak. Lo tau apa yang akan Laras lakuin ketika ada yang dukung gue kan?"

Ethan mengedikkan bahunya. "Laras bisa apa? Vicky aja udah nggak berpihak ke dia."

Vicky? Dia tidak ada di kelas ini.

Kenapa dengan bodohnya aku melupakan keberadaannya?

Aku meletakkan tas di atas kursi dan meninggalkan Ethan yang sedang mengulum senyum kecewa.

Hanya ada satu tempat di dunia ini di mana aku bisa menemukan Vicky ketika dia menghilang, rooftop.

Seperti sebelum-sebelumnya, cowok itu memang sedang berdiri di ujung rooftop sambil menatap lurus lanskap kota seolah tak punya pekerjaan sama sekali.

EVIDEN (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora