37. Lobelia

500 52 4
                                    

Hari ini adalah Senin pertama di bulan Februari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah Senin pertama di bulan Februari. Ujian Nasional semakin dekat, semua murid kelas dua belas disibukkan dengan segudang tugas ujian praktek maupun tugas-tugas les.

Promosi SNMPTN mulai digencarkan oleh guru BK. Aku sempat diajak Ethan untuk melakukan konsultasi, tapi aku menolaknya karena aku punya tujuan yang sedang aku tunggu.

Baru seminggu lalu Try Out terakhir berjalan dengan lancar. Aku menjadi salah satu siswa yang mendapatkan pujian dari guru karena mendapatkan nilai Bahasa Inggris hampir sempurna. Aku juga bangga karena nilai Vicky naik pesat hingga di atas rata-rata.

Vicky tidak pernah terlihat terluka semenjak saat itu. Mungkin bu Andrea melihat perkembangan pada nilai-nilai Vicky dan tidak pernah melakukan kekerasan lagi padanya.

Jam setengah sepuluh seluruh kelas dua belas baik IPA maupun IPS dikumpulkan di aula. Aku menerobos puluhan siswa yang sedang berdesakan  dan berakhir mendapatkan kursi paling depan dengan Abel.

Aku menghela napas lega karena sempat mendapat teriakan karena tak sengaja menginjak sepatu siswa tak dikenal. Aku dan Abel tertawa sambil menghela napas ngos-ngosan.

"Hay!" sapa suara berat dari samping Abel ketika kami berhasil mendapatkan tempat untuk duduk.

Aku dan Abel menoleh ke sana. Aidan tersenyum canggung sambil melambaikan tangan kiri. Tangan kanannya ia gunakan untuk membawa kamera.

"Hay!" sahut Abel. Aku hanya tersenyum.

"Iseng banget kalian," tuduh Aidan membuatku dan Abel kembali tertawa.

Beberapa guru duduk di barisan kursi guru yang terletak di depan kursi-kursi siswa. Bu Andrea maju ke atas panggung dengan selembar kertas di tangannya yang berisi pengumuman.

Tuk tuk ...

Bu Andrea mengetuk mic di atas podium. "Selamat pagi!" sapa Bu Andrea.

Satu isi aula menjawab sapaannya lalu terdiam tanpa sedikitpun suara.

"Selamat berjuang untuk para kelas dua belas yang sebentar lagi akan menjalani ujian nasional dan ujian sekolah. Namun sebelum itu, saya yakin kalian semua sudah menyiapkan rencana masa depan yang harus kalian jalani setelah lulus dari Triptha, bukan?"

Bu Andrea mendengus tersenyum. Beliau membaca kertas di tangannya.

"Kami sebagai guru, memiliki tanggung jawab untuk memberi kalian arahan. Salah satunya adalah lembaran yang ada di tangan saya ini.

"Ini adalah pengumuman tentang college fair yang akan diselenggarakan di Triptha pada hari Sabtu depan," jelas Bu Andrea membuat senyum tipis tercetak dibibirku. Ini yang kumaksud tadi sebagai tujuan yang kutunggu.

"College fair ini akan diadakan di gymnasium. Untuk para anak-anak ekstra olahraga yang sering menggunakan gymnasium, dimohon untuk meliburkan kegiatan kalian terlebih dahulu."

EVIDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang