39. Pansy

446 60 2
                                    

College fair telah berlalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

College fair telah berlalu. Aku tidak melakukan apa-apa karena sudah mendaftar ujian beasiswa, sementara orang lain sibuk menyombongkan prestasi ke pihak universitas pilihan mereka.

Tak lama setelah college fair, masa-masa ujian praktek tiba. Di pelajaran bahasa, semua siswa wajib mengumpulkan sebuah karya sastra.

Aku terkejut Vicky berhasil membuat puisi tentang kesepian yang berhasil mencuri perhatian guru bahasa.

Puisi itu dibacakan oleh anak-anak penyiar sehingga satu sekolah mendengarnya.

Untuk pertama kalinya Vicky mencuri perhatian setelah terakhir kali dia memutuskan Laras di kantin dengan heboh beberapa saat lalu.

Abel mengerjakan tugas-tugas bersama Aidan, mereka membuat artikel tentang tanaman. Mereka menghabiskan seharian penuh di rumah hijau berdua untuk melakukan riset.

Aku memperhatikan mereka dari kejauhan. Abel tertawa bahagia ketika Aidan memotretnya dengan kamera, padahal bisanya dia akan marah jika ada cowok mengarahkan kamera ke arahnya.

Aku teringat pertanyaan Aidan tentang Abel. Apa yang dia katakan begitu tulus, bagian saat dia mengatakan bahwa Abel adalah orang yang ia sukai selama ini.

"Ra!" sapa seseorang dari belakang membuatku terlonjak.

Vicky berdiri membawa buku kimia yang kupesan dari peprustakaan. Aku meraih buku kimia itu dari tangannya.

Kami berjalan meninggalkan koridor kosong itu menuju ke kantin.

"Kalau sakit, nggak usah diliatin terus," kata Vicky membuatku menatap heran ke arahnya.

"Maksud lo?" aku pura-pura polos padahal tau apa maksudnya.

"Lo sakit liat Aidan sama Abel berdua, kan?"

Aku mengulum senyum. "Enggak."

"Mulut lo bilang enggak, mata lo bilang iya."

Aku mendelik marah ke arahnya karena dia lancang meramalku dengan tatapan mata. Aku memukul bahunya dengan empat buku kimia itu.

Ketika kami berbelok di lorong kelas sebelas, Oki menghadang jalan kami. Ini adalah kali pertama kami bertemu setelah kejadian nahas pemilihan ketua Osis.

"Hay, Vicky. Gimana? Udah sembuh?" tanyanya dengan nada begitu akrab.

Aku menatap Oki dan Vicky bergantian. Sejak kapan mereka akrab?

EVIDEN (END)Where stories live. Discover now