vol - 2

19.5K 1K 30
                                    

Happy reading

"Chipi chipi, chapa chapa
Dubidubi, dabadaba
Mágico mi dubidubi boom, boom, boom, boom"

Sebuah suara yang berasal dari ponsel nya di atas naskas membuat sang pemilik Bangun.

"Hmm..."

"Chipi chipi, chapa cha-"

Tap

Alvin mematikan suara nada dering di ponsel nya, Dengan rasa lelah ia terpaksa bangun, semalam dia pulang cukup kemalaman karena kejadian yang bagaikan mimpi buruk untuk nya.

Rambut nya yang acak-acakan, berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hanya dalam beberapa menit dia selesai, berjalan ke arah lemari baju yang sudah di sediakan oleh diri nya sendiri bagaimana pun juga meski terlihat nakal tapi dia cukup pandai berkemas-kemas barang karna dia yang membersihkan semua nya.

Jam 6 pagi

Alvin dia bangun selalu jam segini karna dia akan masak dulu untuk sarapan pagi, maka dari itu alarm nya di pasang dengan suara besar karna dia susah untuk bangun.

Alvin turun yang ia lihat setiap hari adalah rumah kosong, tidak ada keluarga yang bercengkrama di meja makan atau menyambut nya di pagi hari.

Kemarin itu adalah hari berdua untuk nya, orang tua Alvin meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

Alvin masih punya kakak, tapi tentu nya kakak perempuan nya itu sudah memiliki keluarga sendiri jadi dia tinggal sendirian di rumah.

Bukan tidak mau tinggal dengan kakak nya, tapi dia tidak mau merepotkan orang lain walaupun sodara sendiri kalau masalah uang orang tua Alvin termasuk orang kaya jadi harta yang di tinggalkan tidak akan habis apalagi dia ada tunjangan hidup karena ayah nya seorang polisi.

Tidak berselang lama dengan secepat kilat, dia kini sudah makan yang ia santap setiap hari hanya mie instan itu yang mudah untuk dia makan.

Jam 6: 30

Alvin selesai makan, dia berjalan membersihkan meja makan dan mencuci piring sendiri sebelum berangkat dia melirik ke arah foto keluarga ada ayah, ibu dan kakak nya juga dia di sana.

"Mah, pah, Alvin pergi dulu ya" ucap nya memberikan salam.

Alvin keluar rumah setelah ia mengunci pintu besar itu, dia pergi ke sekolah dengan motor matic milik nya.

6: 45

Alvin tidak langsung ke sekolah dia selalu menunggu teman nya, siapa lagi kalau bukan Zidan.

Brumm...

Motor nya berhenti di depan rumah teman nya itu.

"Eh, nak Alvin" sapa seorang wanita paru baya.

Dia ibu Zidan, berbeda dengan Alvin teman nya itu memiliki keluarga yang lengkap tidak seperti nya.

"Selamat pagi Tante" sapa nya.

"Pagi, sebentar ya" ucap nya.

Ibu Zidan habis dari warung seberang terlihat belanjaan yang ia bawa.

20 menit kemudian

"Lah, cok Lo semalam ke mana?" Celetuk Zidan yang baru saja siap.

Seperti biasa teman nya itu pasti kesiangan sekarang saja sudah jam 7.

"Udah lah gua malas bahas yang semalam"

Mereka berjalan menggunakan motor masing-masing, bedanya motor Zidan jauh lebih keren di bandingkan milik nya hanya matic bisa.

Pak Guru  - BL √Место, где живут истории. Откройте их для себя