vol - 14

11.6K 707 13
                                    

Happy reading

Pagi hari tiba, Alvin sudah selesai berseragam dia masih memikirkan tentang tadi malam. Apakah Dirga pria itu baik-baik saja, tapi menurut nya mungkin Dirga sudah menyerah dia pasti sudah pulang.

Cklek

Alvin membuka pintu, langkah nya terhenti saat melihat tubuh pria itu terbaring ke tanah dengan baju basah menyeluruh dia kedinginan di sana.

"Pak Dirga!!" Teriak nya.

Alvin panik dia segera mendekati pria itu, meletakkan kepalanya di pangkuan Alvin. Menepuk-nepuk pipi itu agar sadar.

"Pak, pak, bangun...pak, jangan mati...Gus minta maaf" ucap nya.

Dirga membuka mata nya, tubuh nya panas serta dada nya sesak.

"Pak...hiks...maaf" lirih Alvin.

Alvin membantu Dirga berdiri, tubuh nya sudah lemas tidak berdaya lagi karena tadi malam dia kehujanan berdiri di sana.

Pelan-pelan Dirga di bawa masuk ke dalam, dan di baringkan atas kasur milik Alvin.

Dirga sudah sadar tadi dia tidak bisa berbicara karena tidak ada tenaga lagi.

"Maafin gua..."

"Harus nya gua.. nggak gitu" ucap nya lagi.

Dirga diam mata itu perlahan-lahan rasa nya ingin tertutup, tapi perlahan terbuka lagi karna merasakan tangan Alvin menyentuh pipi nya.

"Maaf ya ...pak, gua benar-benar minta maaf" ucap nya.

Dirga tersenyum, dia senang melihat Alvin seperti semula dia akan melakukan apa saja agar Alvin memaafkan diri nya.

Tubuh Dirga menggigil Alvin bisa merasakan nya, dia melihat baju yang di kenakan Dirga basah.

Alvin membuka baju Dirga, awal nya dia malu mau melakukan nya tapi Dirga sudah kedinginan jika di biar kan nanti Dirga bisa sakit lebih parah lagi.

"Maaf pak, kalau gua nggak sopan"

Dirga hanya diam, hati nya senang jika Alvin merawat nya.

Baju atas di buka oleh Alvin, tubuh besar itu dengan otot perut tercetak di sana membuat Alvin memerah melihat nya.

Blusss...

"Ya, ampun pantas para ciwi-ciwi pengen lihat orang dia bagus tubuh nya" batin Alvin.

Alvin tidak sengaja dia menyentuh dengan jari perut Dirga, membuat sang empuh melihat ke arah nya.

"Lakukan saja jika kamu mau" batin Dirga.

"Maaf pak, gua nggak sengaja" ucap nya.

Dirga tersenyum tipis dia membaringkan kepalanya membiarkan Alvin melakukan nya.

Baju atas sudah terbuka, tapi celana nya belum.

"Apa gua harus, buka juga" gumam nya.

Alvin ragu dia tidak berani takut Dirga marah, sementara pria itu seperti nya sudah tidur.

Pak Guru  - BL √Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz