vol - 47

5K 236 4
                                    

Happy reading

Hari ini ada acara keluarga besar, Mandala Dirgantara putra di undang berserta keluarga besar nya.

"Sudah siap, yang?" Tanya Dirga.

"Bentar mas"

Alvin masih bersiap-siap untuk pergi, dia menggunakan baju yang satu setelan dengan suami nya.

"Udah mas" ucap nya.

Dirga melihat dari atas hingga bawah, tampilan yang mempesona membuat diri nya terpana melihat istrinya itu.

"Mas?" Panggil Alvin.

"Eh, iya ayo sayang"

Mereka pergi turun bersama dengan berpegang tangan.

"Yang" panggil Dirga.

"Apa mas?"

"Sini dulu"

Alvin mendekati Dirga dia mendekati telinga istri nya itu.

"Mau anak lagi?" Tanya nya.

"Apa sih mas!"

Dirga mendapatkan pukul kecil di bahu nya, tidak sakit tapi dia menanggapi bahwa Alvin belum mau punya anak.

"Abang!" Pekik Acil.

Mendengar suara anak nya Alvin menoleh, dia melihat Bastian mengendong Acil bridal style untuk turun.

"Kalian ini" ucap Alvin tersenyum.

Sementara Dirga dia sudah berhari-hari menatap mereka, seperti ada yang aneh.

"Ayo berangkat" ucap Alvin.

Mereka pergi menggunakan mobil, Acil duduk di belakang bersama Bastian sementara Alvin dan Dirga duduk di depan.

Acil melihat ke jendela mobil mata nya melihat gedung-gedung tinggi pencakar langit di suasana malam yang begitu indah.

Bastian melingkari pinggang Acil memegangi nya agar tidak terlalu jauh.

"Indah banget" ucap nya.

Acil jarang keluar malam, karna Bastian tidak mengizinkan nya maka dari itu dia jarang sekali melihat suasana malam.

"Bang, boleh buka jendela nya?" Tanya Acil.

"No"

Bastian fokus dengan ponsel nya.

Acil membuka jendela nya, lagi pula Bastian juga tidak lihat.

"Wahhhh... angin nya!!" Ucap Acil.

Acil mengeluarkan kepala nya untuk merasakan hembusan angin malam, sontak Bastian melihat nya dia menarik Acil masuk ke dalam dan menutup jendela mobil nya.

"Apa sih bang!!" Kesal Acil.

"Tadi Abang bilang apa?" Tanya Bastian.

Acil diam memasang wajah kusam nya.

"Abang bilang nggak boleh kan?" Ucap Bastian.

Acil tetap diam membuang muka nya, Bastian menghela nafas mengeratkan pelukannya di pinggang Acil.

15 menit kemudian

Mereka sampai di sebuah hotel, acara besar itu di kunjungi oleh keluarga nya dan para kerabat Dirga.

Acil mau keluar dari mobil tapi Cengkaram dari Bastian tidak mau melepaskan nya.

"Bang, lepasin!!"

"No baby"

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now