Happy reading
Hari ini, hari yang di tunggu-tunggu oleh kedua pasangan yang akan menempuh hidup baru di dalam sebuah pernikahan.
"Ya, ampun kok gugup ya?" Ucap Alvin.
Dia di kamar sedang merias diri agar terlihat lebih menawan.
Deg
Deg
Deg
Alvin menarik nafas nya pelan-pelan, dia berusaha untuk tidak gugup tapi percuma dia tetap saja merasa kan gugup.
"Aaaa...gimana nih" ucap nya.
Alvin berdiri di depan cermin, melihat penampilan nya dia menggunakan baju putih dengan rambut di tata rapi dengan poni di depan terlihat kesan imut di wajah nya.
"Oke, Alvin Lo harus tenang" ucap nya.
Tok
Tok
Tok
Alvin terkejut mendengar suara ketukan itu.
"Siapa?" Tanya nya.
"Ini aku Zidan!" Ucap nya.
Zidan ikut ke Jerman dengan alvin, sebelum Zidan pergi dia meminta izin kepada Zion agar nanti nya pria itu tidak salah paham. Sementara adik nya di titip kan ke sodara terdekat nya.
"Ayo" ajak Zidan.
"Gua takut" ucap Alvin.
Zidan masuk ke dalam, dia tersenyum ke arah teman nya.
"Ngapain takut, Lo kan sudah memilih pasangan Lo sendiri kasihan tuh pak guru nungguin Lo di mimbar" ucap Zidan.
"Gua nggak pede" ucap Alvin.
"Ayo gua temanin Lo pasti bisa"
Alvin mengangguk, mereka berjalan ke luar dari kamar.
"Tenang Lo pasti bisa"
Alvin tidak tau jika Zidan adalah mainan Zion dia ikut karna Alvin mengajak nya, dan mereka pergi di biayai oleh mertua Alvin.
Tap
Tap
Tap
Sepatu pantofel di gunakan oleh Alvin terdengar, langkah kaki itu pergi menuju ke sebuah pintu yang terbuka. Di sana banyak orang Alvin gugup dia berhenti di tengah-tengah karena takut.
Dirga menunggu nya di sana, dia berjalan mendekati Alvin memegang tangan remaja itu dengan lembut.
"Sayang" ucap nya.
Alvin menatap Dirga, dengan setelah putih sama seperti nya pria itu terlihat tampan dengan rambut di tata rapi.
"Ayo sayang" ucap Dirga.
Mereka berjalan bersama, Zidan di sana dia duduk di antara para tamu. Tampa dia sadar ada sepasang mata menatap ke arah nya dengan geram.
"Oh, sayang kau nakal!!" Batin nya.
"Baiklah, apa kah kalian siap?" Tanya pendeta.
Dirga mengangguk begitu juga dengan Alvin, kedua nya saling bertatapan mata dengan senyuman bahagia.
"Mari kita mulai" ucap pendeta.
"Mandala Dirgantara putra, apakah anda bersiap untuk memulai hidup baru bersama Alvin Maheswara" tanya nya sambil memegangi buku.
"Saya siap" ucap Dirga tegas.
"Mandala Dirgantara putra, apakah anda siap menerima segala kekurangan dan kelebihan Alvin Maheswara dan siap untuk mencintai serta menyayangi sepenuh hati hingga maut memisahkan" tanya pendeta lagi.
YOU ARE READING
Pak Guru - BL √
Random"Apa ma-" "Saya tidak melakukan nya dengan gratis" "Oh, maksudnya gua di sama in dengan wanita hiburan di sana!!" Kesal nya. "Maaf ya om gua nggak butuh uang Lo!!" Ucap nya. Mandala menyeringit menatap remaja itu mengambil uang yang ada di lantai s...