vol - 36

6.1K 352 4
                                    

Happy reading

Mengandung adegan dewasa 🔞

Brak...

"Aww..ssshh" lirih Zidan.

"Sakit!!,hah!!" Ucap Zion.

Zidan di dorong keras ke arah sudut meja hingga punggung nya terbentur oleh ujung meja.

"Kenapa kamu tidak bilang!!" Bentak Zion.

Zidan menahan sakit di punggung nya, rasanya benturan tadi itu sangat keras sekali hingga mungkin di sana akan menimbulkan lebam.

"Saya sudah bilang" ucap Zidan.

Zidan memegang punggung nya dia merasakan sakit di sana.

"Lihat aku!!" Bentak Zion.

Zidan melihat nya, tidak ada air mata di sana karna Zidan merasa dia tidak perlu takut dengan pria itu jika dia tidak salah.

Mata mereka bertemu, Zion menatap nya tajam ke arah remaja itu.

"Saya tidak suka kebohongan" ucap Zion.

"Aku tidak berbohong" ucap Zidan.

Zion mencengkram erat rahang Zidan, dia menatap nya dengan merah menyala.

"Katakan sekali lagi" ucap Zion menyuruh Zidan mengulangi ucapan nya.

"Aku tidak berbohong"

Plak

Zion menampar wajah Zidan begitu keras.

"Kau berbohong!!"

"Kau tidak bilang akan ke Jerman!!" Bentak Zion.

Zidan diam merasakan pipi nya sakit sekali.

"Tapi gua bilang, kalau gua akan pergi ke pernikahan teman gua sendiri" ucap Zidan.

Dia tidak menangis meskipun pipi nya sakit, dia tidak selemah itu.

"Dan Lo mengizinkan nya!!" Bentak Zidan.

Zion diam mengusap rambut nya dengan kasar.

"Arggghhh!!"

Pranggg...

Pranggg....

Pranggg...

Zion menghancurkan semua barang di kamar hotel, dia mengamuk menghancurkan semua nya hingga berserakan di mana-mana.

Zidan diam dia mengusap pipi nya yang sakit.

"Kau tidak cerita kalau kau akan ke sini!!" Ucap Zion.

Zion mendekati Zidan, dia mencengkram bahu remaja itu seerat-erat nya.

"Aku tidak suka ini!!" Bentak nya berteriak.

Zidan merasakan kuku pria itu melukai kulit tubuh nya di bagian bahu tapi dia tetap menahan sakit di sana.

"Kau tidak bilang ke sini" ucap nya mengeram.

Plak

Zidan mendorong tubuh Zion hingga jatuh ke lantai.

"Gua nggak tau kalau Lo kesini juga, dan gua nggak tau kalau Lo keluarga pak Dirga!!" Bentak Zidan tak kalah keras nya ia berteriak.

Zion terdiam di sana dia benar, tak seharusnya dia marah dengan remaja itu.

Zidan membuang muka nya sambil menyilang kan tangan nya di depan dada.

Hening seketika.

Zidan melangkah ingin pergi.

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now