vol - 42

5.2K 290 5
                                    

Happy reading

Jam 10:00

"Egnmm..."

Anak umur 5 tahun itu baru saja bangun dari tidur nya, melihat sekeliling sudah tidak ada kedua orang tua nya.

"Mm..mama?"

Acil turun dari kasur, dia berjalan menuju dapur biasa nya Alvin di sana.

"Mama?"

Acil melihat di dapur tidak ada orang, dia pergi ke halaman belakang rumah di sana ada Alvin yang sedang menjemur baju.

"Mama!!" Pekik nya.

"Apa nak?"

Alvin menoleh ke arah anak nya, wajah kusut, rambut nya yang tebal hitam mengkilat itu naik ke atas berdiri.

"Mama, Abang Tian mana?" Tanya nya.

Acil heran karna Bastian biasa nya sebelum pergi ke sekolah akan pamitan dengan nya.

"Abang kan sekolah" ucap nya.

"Kenapa Abang Tian nggak bilang sama dedek?" Tanya nya.

"Udah, tapi dedek nya masih tidur" ucap Alvin.

"Kenapa nggak di bangunin!" Kesal nya.

"Udah, di bangunin sama Abang tapi dedek tidur terus"

Acil cemberut, dia menghentakkan-hentakan kaki kecil nya karna tidak bisa melihat Bastian pagi ini.

"Ayo masuk" ajakan Alvin.

Acil diam menekuk kan wajah nya.

"Udah, jangan cemberut lagi nanti kan Abang pulang juga ke rumah"

Alvin mengendong Acil untuk mengajak nya masuk ke dalam rumah.

"Kenapa Abang Tian nggak bilang sama dedek!!"

Acil masih menggerutu kesal karna tidak bisa bertemu Bastian.

"Dedek kan kangen Abang" ucap nya.

Alvin membasuhi muka anak nya yang belepotan terkena air Iler nya.

"Kan mama" ucap nya.

"Iya, nanti Abang pulang mama suruh" ucap Alvin.

"Janji ya mama?"

"Iya"

Alvin mengendong anak nya, sambilan membawa keranjang belanja karna dia mau ke pasar.

"Mau ke mana?" Tanya Acil.

"Ke pasar"

Mereka menaiki motor beat biasa, Acil duduk di depan sementara Alvin menyetir.

"Pegang erat-erat ya"

Brumm..

Motor itu melesat keluar dari kawasan rumah mereka, Alvin tidak mengambil jalan raya karena pasti banyak nya polisi di sana.

15 menit kemudian

Mereka sampai di sebuah pasar yang tidak jauh dari rumah nya, Acil turun di gandeng dengan Alvin mereka berjalan ke pasar ikan terlebih dahulu.

"Pak, ini berapa harga nya sekilo" ucap Alvin menunjuk ke arah ikan tongkol.

Acil melihat nya dengan berjinjit karna meja ikan itu cukup tinggi dari nya.

"Murah kok dek, hanya 25 ribu" ucap nya.

"Kasi sekilo pak"

Penjual itu menggangguk kecil.

Pak Guru  - BL √Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt