vol - 16

11.8K 614 19
                                    

Happy reading

Seperti biasa tapi ini beda dari yang biasa nya bagi Alvin, kini dia di dalam mobil bersama Dirga mereka sedang dalam perjalanan pergi ke sekolah bersama.

"yank, tangan nya" ucap Dirga.

Alvin memegang tangan pria itu, Dirga itu seperti anak kecil saja tapi Alvin suka siapa sangka dia akan seperti itu.

"Aku boleh nanya nggak?" Tanya Alvin.

"Boleh, ayank mau nanya apa?"

Dirga mengelus tangan mungil itu di dalam telapak tangan nya.

"Kamu putus dengan pacar mu karena apa?" Tanya Alvin.

Diri nya cukup kepo, kenapa mereka bisa putus sementara kemarin dia di marahin oleh Dirga karna memecahkan foto mereka.

"Aku setres menghadapi nya" ucap Dirga.

Alvin diam menyimak apa yang akan di katakan pria itu selanjutnya.

"Dalam hubungan, pentingnya saling mengerti dan memahami satu sama lain"

"Dia ingin di mengerti, sedang dia tidak mengerti ku"

Alvin diam mendengar nya, ibu jari Dirga masih mengelus punggung tangan Alvin.

"Aku lelah seperti itu, aku juga mau di perhatikan bukan dia saja"

"Berapa lama, kamu pacaran sama dia?"

"Cukup lama, sekitar 5 tahun"

Alvin menatap ke arah jendela mobil, melihat keluar dia tidak yakin Dirga akan semudah itu untuk melupakan setiap kenangan yang pernah mereka lalui.

Dirga menoleh ke ara Alvin, dia menggenggam nya erat-erat.

"Yank, jangan berpikir aneh-aneh" ucap Dirga.

"Nggak kok"

Itu mungkin mulut nya yang berbicara tapi hati nya jelas beda, apalagi dia putus belum lama.

Drttt...

Drttt...

Ponsel Alvin berdering, Zidan menelpon nya.

"Siapa?" Tanya Dirga.

"Zidan"

"Halo" ucap Alvin setelah menjawab panggilan itu.

"Izinin gua ya, soal nya gua ada urusan keluarga"

"Oke, tumben banget Lo ikut"

"Di suruh nyokap soal nya, btw Lo berangkat pakek grab?" Tanya nya.

"Am...iya gua berangkat sama grab" ucap Alvin.

Mendengar itu Dirga melepaskan tangan nya dari Alvin.

"Udah dulu ya, gua hampir sampai"

Setelah itu panggilan nya berakhir, Alvin menatap ke arah Dirga yang memasang wajah masam nya.

"Ay, maaf" ucap alvin.

Pak Guru  - BL √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang