vol - 31

6.8K 374 8
                                    

Happy reading

1 bulan berlalu, pria itu masih memikirkan cara ia mendapatkan uang. Kalau di hitung-hitung pekerjaan sebagai guru gaji nya tidak lah besar.

Dirga mengusap perut Alvin di saat empuh sedang tertidur pulas.

"Seperti nya aku harus menemui ayah besok" ucap nya.

Alvin bergerak dari tidur nya.

"Shhh..."

Dirga menepuk-nepuk punggung nya, agar Alvin tidur kembali.

"Hmm...ay" lirih nya.

"Ya?" Ucap Dirga dia menatap Alvin dengan tatapan penuh perhatian.

"Mau makan" ucap nya.

"Makan apa sayang?" Tanya Dirga.

Alvin diam, menatap ke arah Dirga dengan tatapan ngantuk nya.

"Mau apa..hm?" Tanya Dirga kembali.

"Air goreng" cicit nya.

"Air goreng?" Beo Dirga.

Dirga menaiki alis nya, mana mungkin ada hal seperti itu.

"Sayang, serius mau itu?" Tanya nya.

"Iya, mau air goreng"

"Mie goreng mau?" Ucap Dirga.

Dirga memberikan saran agar tidak susah dia mencari nya.

"Mau air goreng!!" Rengek nya.

"Yang lain mau?"

"Nggak mau, mau air goreng!!" Rengek nya.

Dirga menghela nafas panjang nya, dia mengusap rambut Alvin dengan lembut membuat agar remaja itu mengerti.

"Sayang, air dan minyak tidak bisa menyatu" ucap nya.

"Tapi aku lagi pengen"

Dirga menghelah nafas nya, meski di luar nalar dia tetap melakukan nya.

"Okey, tunggu di sini ya?" Ucap dirga.

"Mau ikut" cicit Alvin.

"Ya udah, ayo"

"Gendong"

Dirga menggendong Alvin bridal style, Dirga membawa Alvin ke dapur menduduki Alvin di kursi dekat meja makan.

"Tunggu di sini"

Alvin menggangguk menunggu nya.

"Gimana cara nya ini?" Gumam Dirga.

Dirga menuang kan minyak ke dalam sebuah kuali, dia memegang spatula serta sudah menyediakan Minak di samping kompor.

"Mah" celetuk seseorang anak yang tidak lain itu Bastian.

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now