vol - 3

16.6K 949 17
                                    

Happy reading

"Vin, Lo sama guru jangan kek gitu" ucap teman nya.

Siapa lagi kalau bukan Zidan, Alvin itu tidak punya teman selain remaja yang duduk di samping nya.

"Lagian guru kek gitu ngeselin muka nya itu minta gua tampol!!" Kesal nya.

Mereka kini di kantin, seperti janji Zidan akan mentraktir diri nya makan satu bulan.

"Tapi Lo kek gitu tadi, nilai Lo bisa kurang" jelas nya.

"Udah lah" ucap nya.

Alvin itu malas membahas guru baru itu, apalagi hal yang kemarin terjadi itu sangat membekas sekali.

"Ta-"

"Udah jangan di bahas, ngomong-ngomong gimana dengan cewe Lo ketemu?" Tanya nya.

Zidan menatap ke arah lain, dia menghela nafas berat nya.

Sebagai seorang teman, Alvin ikut merasakan duka dari teman nya itu ia merangkul pundak nya.

"Kenapa dan, cerita sama gua" ucap nya.

"Dia beneran Vin, semalam gua lihat dia sama kakak kelas di dalam kamar" ucap nya.

Alvin menggosok kan bahu teman nya.

"Sshh.. udah-udah nggak usah ceritain lagi, lupain aja cewe kek gitu" ucap nya.

Zidan terdiam dia mengaduk-aduk bakso yang ada di depan nya.

"Udah jangan sedih, cewe belum punah masih banyak kok"

"Tapi nggak ada yang kek dia Vin"

"Lo cewe tampang gitar rusak pun kau tangisi, udah lah lupain aja"

"Nggak mudah Vin"

Alvin hanya menghela nafas, dia juga tidak tau harus apa kalau pada akhirnya teman nya ini susah sekali move on.

"Lo mau cewe kan, tuh di sini banyak" ucap nya menunjuk siswi satu-satu yang makan di kantin.

"Pilih aja" ucap nya.

"Nggak bisa gitu lah Vin"

Alvin berdiri di depan teman nya.

"Wahai anak muda lihat lah ke depan"

Alvin menunjuk ke arah gadis yang sedang makan di sudut bagian kiri.

"Tuh, cakep wehh...orang nya cantik walaupun kek tiang listrik sih kalau sama Lo"

Sementara Zidan hanya melihat apa yang di tunjuk oleh teman nya.

"Nah, yang itu gimana... orang nya cantik itu, pendek imut-imut" ucap Alvin.

Zidan melihat yang di tunjuk Alvin semua nya murid berprestasi sedangkan diri nya tidak memiliki prestasi apapun.

"Nah kalau yang ini..."

"Kenapa dengan saya?"

Kali ini Alvin menunjuk Tampa melihat, saat ia mendengar suara ternyata guru baru di depan nya sambil membawa satu mangkuk bakso.

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now