vol - 20

9.8K 497 13
                                    

Happy reading

Zion duduk menunggu seseorang, sementara Anggraini sudah pergi dari kantor nya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" ucap nya.

Cklek

Pintu itu terbuka, memperlihatkan seorang remaja berdiri di sana.

"Hai, my doll" sapa Zion.

Remaja itu tersenyum ke arah nya, lebih tepat tersenyum terpaksa.

"Kemarin, duduk di pangkuan ku"

Remaja itu duduk di pangkuan nya, dia sebenarnya tidak mau tapi apa boleh buat dia butuh uang.

Zidan, remaja itu terpaksa menjadi mainan pria itu bagaimana pun juga dia butuh uang untuk membayar hutang orang tua nya.

Zidan mendapatkan nasib yang malang, dia menjual diri nya meski tidak begitu cantik tapi Zion tertarik pada nya.

"Kamu sudah makan?" Tanya Zion sambil mengelus pipi gembul itu.

"Belum"

"Kenapa tidak makan, hm?" Tanya nya.

Zidan sebenarnya geli, tapi dia tidak bisa berkutik kalau dia harus rela di sentuh oleh Zion yang sekarang adalah tuan nya.

"Di rumah, tidak ada makanan" ucap nya.

Itu memang benar, ayah dan ibu Zidan sudah bercerai beberapa hari yang lalu. karna ayah nya meninggalkan mereka dan serta adik-adik yang dia punya, tidak ada yang bisa menafkahi mereka di tambah lagi ayah nya lari begitu saja di saat rumah yang mereka diami akan di rampas oleh orang bank kalau tidak di bayar.

Ibu Zidan juga sudah jatuh sakit, dia butuh uang banyak untuk saat ini.

"Kasihan"

Zion meraih ponsel nya menelpon asisten yang selalu ia percayai.

"Agnes, bawakan makanan ke sini"

Setelah itu dia mematikan ponsel nya secara sepihak.

Zion mengelus pipi milik Zidan, anak remaja itu menggunakan Hoodie tebal dengan celana yang cukup panjang.

"Tadi, kesini sama siapa?" Tanya Zion.

"Sendiri, pakek motor" ucap nya.

Zidan menunduk kan kepalanya, dia hanya diam di sana. Sebenarnya kurang nyaman karna bagian bawah nya seperti mengganjal sesuatu.

Zion menarik kepala Zidan untuk bersandar pada dada bidang nya.

Mereka sama-sama diam, Zion mengelus rambut remaja itu dengan lembut dan penuh perhatian.

Sebenarnya dia tidak pernah sebaik ini kepada orang lain, biasa nya yang jadi alat pelampiasan nya akan membuat diri nya cepat bosan maka dari itu dia sering berganti-ganti pasangannya seperti ia sebut mainan milik nya.

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now