[ 04/30 ]

619 98 9
                                    

Berat, sayapnya mulai lelah karena di atas punggung tergulung sebuah kertas kecil. Sangat kecil, hingga mungkin tidak akan ada yang memperhatikannya.

Kupu-kupu itu terbang rendah, mengantar kertas pada tujuannya. Demi sebuah cerita, di hari ke empat.

◎◎◎

Ersha bukan pecinta binatang, tapi dia menyukai kupu-kupu. Karena itu ketika ia melihat seekor kupu-kupu dengan sayap ungu muda dan terbang rendah di dekatnya, ia membuka tangannya agar kupu-kupu itu hinggap.

"Sha, ada surat!" panggil Mama dari ruang tamu.

Kening Ersha mengerut, siapa yang mungkin masih mengiriminya surat di saat teknologi sudah sedemikian canggih?

Dengan langkah lebar Ersha menuju mamanya dan mengambil surat dalam amplop keunguan yang tergeletak di atas meja. Setelah itu, ia berlari ke taman kecil di samping rumah dan duduk di ayunan yang bergerak pelan.

Ersha membuka amplop dan mulai membaca surat yang menurutnya sangat aneh juga manis itu.

Hai, Ersha.

Mungkin kamu bingung kenapa aku harus kirim surat. Hanya saja, kamu tahu kalau aku pecandu kamu yang akan terus membuatmu tersipu hingga kamu terbang ke langit, bukan?

Dan sepertinya surat ini bisa membawamu melambung, melewati batas awan dan menyeberangi pelangi, lalu kembali ke tanah yang sekarang kamu pijak.

Berlebihan, ya? Tidak apa, aku hanya sedang berusaha melebih-lebihkan. Omong-omong, melalui surat ini, aku hanya ingin berkata satu hal padamu.

Tolong izinkan aku mencintai kamu,
Sepanjang yang aku bisa,
Aku akan berhenti, ketika angka juga telah sampai pada akhirnya.
Jika satu ditambah satu, lalu dua ditambah dua, setelahnya tiga ditambah tiga, dan seterusnya,
Sampai aku tidak mampu lagi,
Agar kamu tahu, bahwa aku tidak pernah ingin berhenti mencintaimu

Tertanda,
Dino-mu

Pipi Ersha bersemu merah setelah membacanya. Ia mengambil ponsel dan menekan nomor telepon Dino. Tepat pada sambungan ke lima, Dino menjawabnya.

"Kenapa, Sayang?"

"Ih, alay kamu, tuh! Ah, sebel!" rengek Ersha sambil terus memanas pipinya, untung saja Dino tidak bisa melihatnya kini.

"Suratnya udah sampai, ya?" tanya Dino, kalem.

"Iya."

"Udah dibaca?"

"Udah."

"Berarti kamu udah terbang ke langit, nyeberangi pelangi, dan balik ke sini lagi?"

"Dino!"

◎◎◎

Sabtu, 4 Agustus 2018
18.34 WIB
Hiperbola


P.s bagian isi surat, ada yang kudapat dari orang lain juga :)

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Where stories live. Discover now