[ 12/30 ]

263 44 0
                                    

Semua tampak aneh. Siang hari sangat panas, dan malamnya terasa sangat dingin. Gelap menguasai selama 18 jam, sementara siang hanya 6 jam dalam sehari.

Tidak ada suara langkah kaki yang terdengar, hanya ada bunyi roda yang beradu dengan aspal jalanan, atau kepulan asap dengan bunyi nyaring dari sebuah benda berbentuk kapsul berjalan yang hanya bisa ditempati satu orang.

Pepohonan tidak lagi hijau, melainkan kuning menuju jingga. Taman tampak sepi, dengan banyak rumput liar tajam yang menghiasi.

Rumah tidak lagi berada di permukaan, melainkan di dalam tanah, menghindari matahari yang menusuk ketika siang. Orang-orang akan tertidur ketika siang hari, dan bekerja pada malam hari.

Seorang anak dengan rambut kecokelatan membuka sebuah kotak yang baru saja ia temukan di loteng. Bersamanya tampak adik kecilnya yang menunggu dengan tidak sabar.

"Apa itu?"

Kakaknya menggeleng. "Entah. Secarik perkamen dengan tulisan yang jelek."

"Coba biar kubaca," jawab adiknya sambil mengambil perkamen itu. "Ja—jakarta? Dua Agustus tahun dua ribu delapan belas?"

"Ha? Dua ribu delapan belas?"

Adiknya mengangguk. "Ini barang lama. Terpendam seratus tahun lebih. Tahun berapa sekarang?"

"Tiga ribu tujuh ratus delapan puluh sembilan."

◎◎◎

Minggu, 12 Agustus 2018
23.35 WIB
3789

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Where stories live. Discover now