[ 14.1/30]

248 43 1
                                    

Banyak kata sulit terucap,
Maaf juga terima kasih yang kadang tidak terungkap,
Cinta dan amarah yang saling menguap,
Mengingatkan terus pada jari yang terkait lebih dari sekadar usap

Teruntuk pria hebat,
Yang tidak pernah merasa lelah dan penat,
Berjuang mempertaruhkan keringat,
Menjaga dengan sepenuh hati dan tekad

Papa,
Terima kasih karena telah ada
Bertahan dan menjaga
Mencintai dengan tulus dan apa adanya

Maaf, Pa
Saya belum pernah membuatmu bangga
Selalu dan selalu hanya kesalahan yang sama
Dan tidak pernah tidak Papa maafkan meski saya belum jera

Waktu yang saya dan Papa punya tidak banyak,
Kini telah habis dimakan takdir yang layak,
Hanya kenangan yang terus tersimpan dalam benak,
Bayangan yang memeluk, ketika saya merasa lelah dan muak

Dan teruntuk wanita paling kuat,
Yang selalu bersedia mendengar dan berbagi minat,
Menjadi sandaran kala masalah terlalu hebat,
Membagi cinta tanpa sudah meski tidak terlihat

Ibu,
Terima kasih atas waktumu,
Untuk semua hal yang kamu lakukan lalu,
Meski bagimu semua belum cukup,
Itu telah membuat saya tersenyum, asal Ibu tahu

Maaf, Bu
Saya masih sering membantahmu,
Membuatmu menangis, meski dalam hati yang biru,
Mengecewakanmu, dengan pilihan-pilihan buruk yang selalu Ibu mau saya hindari sejak dulu

Saya mencintai kalian,
Lebih dari saya mencintai diri saya, sebenarnya,
Hanya saja, saya sulit meluapkan,
Lebih banyak diam, dan bertahan

Mungkin selama ini yang saya lakukan bukan apa-apa,
Hanya membuat masalah, juga rasa kecewa
Namun, ketahuilah bahwa saya berusaha
Dan saya yakin kalian bisa menilainya saja

Semoga selalu ada celah,
Agar hati kita tidak terlalu lelah,
Untuk mempertahankan apa yang disebut keluarga,
Dan menunjukkan pada mereka,
Bahwa kita kaya, hanya dengan selalu bersama

◎◎◎

Selasa, 14 Agustus 2018
08.20 WIB
Apa yang akan kamu katakan pada orang tua?

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Where stories live. Discover now